Menurut Direktur Keuangan Antam, Djaja Tambunan, anggaran ini dihabiskan untuk investasi pabrik Feronikel di Pomalaa, serta pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan atau Sulawesi Tenggara, juga tambang bauksit di Kalimantan Barat.
"Capex, selain bonds yang akan kami keluarkan ini, juga dari bank support baik bilateral atau sindikasi. Kita juga melihat captive market lain di offshore," katanya di Hotel Pacific Place, SCBD, Jakarta, Kamis (10/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ECA dan project financing masih bisa. Semua ECA tergantung supply agreement. Dana Capex itu untuk proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan seperti proyek Feronikel Halmahera Timur, proyek di Pomaala dan beberapa lainnya," tegas Djaja.
Sedangkan di 2013, total belanja modal jauh berkurang menjadi US$ 280 juta. Pada 2011, dana yang telah dikeluarkan untuk investasi mencapai US$ 320 juta.
(wep/ang)











































