Rata-rata volatilitas rupiah tercatat turun menjadi 0,46% di triwulan IV 2011 dari 0,49% di triwulan sebelumnya.
Namun sepanjang 2011, nilai tukar rupiah secara rata-rata mengalami apresiasi sebesar 3,87% (ytd) ke level Rp 8.742 dari Rp 9.080 per dolar AS pada akhir tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbagai sentimen negatif selama triwulan laporan sempat menurunkan minat investor global terhadap pasar keuangan emerging markets. Secara rata-rata, rupiah melemah 3,74% (qtq) ke level Rp 8.933 per dolar AS," jelas laporan BI tersebut.
Sementara secara point-to-point atau dari Oktober 2011 ke November 2011, rupiah mencatatkan depresiasi sebesar 3,51% (qtq) dan ditutup pada level Rp 9.110 per dolar AS.
Secara keseluruhan tahun 2011, nilai tukar rupiah secara rata-rata mengalami apresiasi sebesar 3,87% (ytd) ke level Rp 8.742 dari Rp 9.080 per dolar AS pada akhir tahun sebelumnya," terang BI.
Namun, secara point-to-point rupiah ditutup pada level Rp 9.110 per dolar AS atau terdepresiasi sebesar 1,10% dari level akhir tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 9.010 per dolar AS," jelas BI kembali
BI menuturkan, pelemahan tersebut relatif sejalan dengan pergerakan nilai tukar kawasan yang secara rata-rata juga terkoreksi, kecuali Yen Jepang. Di sisi lain, walaupun rupiah mengalami tekanan, namun volatiliasnya menurun.
Pada perdagangan Kamis (8/12/2011), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup ditutup melemah tipis di posisi Rp 9.085 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.080 per dolar AS.
(dru/qom)











































