Demikian disampaikan Ekonom Senior Bank Dunia bidang Perdagangan Sjamsu Rahardja dalam Outlook Bank Dunia di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (14/12/2011).
"Rata-rata upah buruh di Indonesia telah turun di bawah upah China dan Vietnam. Ini perlu diperhatikan," kata Sjamsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal China mencapai US$ 150 dan Vietnam US$ 125," katanya.
Dijelaskan Sjamsu pesatnya peningkatan pasar domestik diikuti rendahnya biaya buruh bila dibandingkan dengan negara-negara lain di wilayah yang sama.
"Hal ini menyebabkan peningkatan investasi yang signifikan baik berasal dari dalam maupun luar negeri di Indonesia," paparnya.
Kedepan, sambung Sjamsu perlu diambil langkah-langkah untuk meningkatkan akses terhadap pendanaan, infrastruktur, dan peraturan tenaga kerja untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut dari sektor manufaktur dan sektor jasa yang berkaitan.
"Upaya tersebut akan membantu penciptaan pekerjaan dengan produktivitas dan upah yang lebih tinggi, menyerap dua juta rakyat Indonesia yang masuk ke dalam angkatan kerja setiap tahun," tuturnya.
(dru/dnl)