Ini bakal jadi awal kehancuran ekonomi Indonesia dalam menghadapi era terbuka ASEAN di 2015.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari saat ditemui di kantornya, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/12/2011).
"Tahun 2012 adalah saatnya ekonomi Indonesia berkonsolidasi menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) di 2015. Tapi tahun 2012 kalau dibilang kiamat itu bisa menjadi awal kiamat bagi ekonomi Indonesia. Sebab di 2013-2014 nanti, semua pihak bakal sibuk di bidang politik. Karena itu kita harus mempersiapkan diri dari sekarang," tutur Okto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbankan sangat berperan dalam meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Sektor perbankan sangat penting bagi munculnya pengusaha-pengusaha baru. Padahal keuntungan bank-bank di Indonesia terbesar di Asia, tapi belum susah membiayai dunia usaha," katanya.
Berulang kali, Okto menyampaikan perbankanlah kunci sukses dunia usaha di Indonesia sehingga bisa bersaing dengan produk-produk dan perusahaan asing yang masuk di dalam negeri.
"Saya berani jamin, investasi di Indonesia bisa ditingkatkan apabila dunia perbankan berani investasi ke pengusaha. Berat untuk pengusaha kalau bank tidak berani untuk investasi. Kami cuma minta turunkan bunga kredit dan salurkan kredit, jadi dua ini saja. Harusnya bunga kredit bisa single digit," papar Okto.
Meskipun Indonesia saat ini kuat dan tak terkena dampak krisis utang di Eropa, namun Indonesia sekarang pelan-pelan telah ketergantungan dengan asing dan terjajah secara ekonomi.
"Dulu kita 350 tahun terjajah karena kita tidak sadar telah dijajah. Saat ini pun kalau kita tidak sadar telah terjajah, maka kita akan semakin dijajah. Kegiatan ekonomi Indonesia sudah dikuasai orang terutama di sektor pariwisata. Kita lihat Raja Ampat dikuasai asing. Jadi kita tidak sadar telah dikuasai asing," tukas Okto.
(dnl/hen)