Ini Alasan Tomy Winata Cs Bangun Signature Tower 111 Lantai

Ini Alasan Tomy Winata Cs Bangun Signature Tower 111 Lantai

- detikFinance
Selasa, 10 Jan 2012 16:02 WIB
Jakarta - The Signature Tower dirancang menjadi gedung tertinggi ke-5 dunia dan tertinggi di Indonesia. Menara yang akan berlokasi di jantung Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta itu dirancang memiliki 111 lantai. Apa alasan memilih 111 lantai?

Wakil Presiden Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk Santoso Gunara menjelaskan awalnya menara ini akan dibangun 88 lantai atau setara dengan Menara Petronas Malaysia. Selain itu, tower ini sudah lama direncanakan dibangun semenjak rencana awal pengembangan SCBD Jakarta.

"Sejak awal membangun SCBD memang kita rencanakan ada tower utama lah, dulunya pernah direncanakan 88 lantai, terakhir kita pikir ya udah lah tanggung kita bikin 111 lantai. Kalau Taiwan bikin 101 kita bikin 111 lah itu rencananya," katanya kepada detikFinance di kawasan gedung BEI, Selasa (10/1/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pemilihan tinggi lantai hingga 111 lantai tak memiliki makna khusus. Namun yang pasti, sesuai dengan rencana Signature Tower ditargetkan memiliki ketinggian 600 meter, dengan nama yang sudah dipatenkan.

Ia juga menjelaskan setelah mempertimbangkan pesatnya dunia properti belakangan ini, pihaknya mulai terpacu untuk merealisasikan mega proyek senilai US$ 1 miliar itu. Menurutnya proyek ini bukan hanya aspek bisnis belaka, karena jika mengejar aspek bisnis membangun gedung 30-50 lantai justru lebih menguntungkan.

"Ini rencananya untuk kebanggaan nasional juga," katanya.

Santoso menjelaskan menara yang akan berdiri 111 lantai tersebut memiliki luas 300.000 meter persegi dari sisi lantai dasar ke atas. Sementara jika menghitung dari lantai bawah tanah totalnya bisa mencapai 500.000 meter persegi.

"Itu terdiri dari tiga bagian, hotel, perkantoran dan ritel, kalau ritel sambungan dari pacific place, nyambung. Menara ini lokasinya yang sekarang ini automall," katanya.

Sebagai perbandingan Gedung Taipei 101 di Taiwan memiliki ketinggian 509 meter. Gedung Taipei 101 lantai merupakan pencakar langit yang paling maju. Meski hanya menempati nomor urut ketiga dari gedung tertinggi di dunia, gedung ini memiliki keunggulan yaitu dilengkapi dengan teknologi fiber optik dan hubungan internet satelit dengan kecepatan tinggi.

Gedung ini dilengkapi oleh dua lift tercepat di dunia yang dapat mencapai kecepatan maksimum 1.008 meter per menit (60,48 Km/jam). Gedung ini juga dilengkapi dengan sebuah pendulum seberat 800 ton dipasang di lantai 88, menstabilkan menara ini terhadap goncangan yang timbul dari gempa bumi, angin topan maupun gaya dorong angin.

Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi lokasi Signature Tower dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk. Kepemilikan saham Tomy Winata PT Danayasa Arthatama Tbk hanya 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.

Sementara itu, kepemilikan saham Tomy Winata berdasarkan laporan keuangan Maret 2011 di PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tb sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.


(hen/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads