Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan untuk tahap awal pihaknya akan membangun fasilitas parkir tersebut di halte bus TransJakarta Kalideres dan Kampung Rambutan. Tujuannya agar masyarakat pinggir kota bisa parkir di tempat itu kemudian menggunakan bus transJakarta menuju pusat kota.
"Kita akan bangun tempat parkir tingkat di beberapa titik halte transJakarta. Nanti tarifnya untuk motor Rp 5000 per hari dan Rp 8000 per hari untuk mobil. Nah harga itu sudah termasuk ongkos transJakarta Rp 3500. Seharian parkir disitu aman," katanya dalam acara One Day Seminar mengenai Parkir, Senayan City, Jakarta, Kamis (26/01/2012)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Dewan Transportasi Kota Jakarta, berpendapat bahwa pengendalian parkir bisa mengatasi kemacetan Jakarta dan merupakan salah satu alat untuk mengendalikan lalu lintas. Salah satunya adalah dengan adanya sistem zona parkir dengan tarif parkir berbeda.
"Semua kendaraan kalau mau parkir itu ke tengah kota. Seharusnya tarif parkir itu tidak flat, harus sesuai dengan demand. Jadi semakin ke pusat kota harusnya tarifnya semakin mahal dan off street dan on street harus sama," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan.
Ia juga mengatakan seharusnya dengan adanya 10 koridor TransJakarta bisa mencegah kendaraan pinggir kota parkir di tengah kota.
"Hasil kajian kami, dengan 10 koridor TransJakarta sudah cukup menampung arus masyarakat dari pinggir kota ke tengah kota, sehingga tidak perlu bawa kendaraan ke tengah kota, apalagi hanya untuk parkir," katanya
Menurutnya dengan jumlah perjalanan mencapai 21 juta trip per hari, maka tarif parkir Jakarta masih paling murah sebagai kota metropolitan di seluruh dunia.
"Jakarta itu sehari US$ 1,5 untuk biaya parkir, padahal di Manila itu sampai US$ 3 per hari, ini sangat jauh sekali, jadi orang di Manila juga berpikir untuk membawa kendaraannya buat kerja karena hanya untuk diparkir saja," katanya.
(hen/hen)