Yawadwipa Prihatin Bakrie-Rothschild Berantem

Yawadwipa Prihatin Bakrie-Rothschild Berantem

- detikFinance
Jumat, 10 Feb 2012 14:07 WIB
Yawadwipa Prihatin Bakrie-Rothschild Berantem
Jakarta - Perusahaan investasi baru, Yawadwipa Companies merasa prihatin atas 'perang dingin' yang dilakukan oleh Grup Bakrie dan Nathaniel Philip Victor James Rothschild atas posisi direksi di Bumi Plc.

Yawadwipa berniat untuk mengakhiri konflik tersebut dengan masuk menjadi salah satu pemegang saham. Menurut CEO Yawadwipa Cristopher Holm, konflik yang terjadi di internal Bumi Plc itu tidak baik untuk bisnis, apalagi di tengah gejolak pasar dan ketidakpastian ekonomi global.

"Sangat disayangkan bahwa hal-hal tersebut harus dipublikasikan dan tidak dapat ditangani secara internal, meskipun preseden itu ditetapkan oleh pihak tertentu di dalam perusahaan Bumi Plc pada November sebelum transaksi Borneo," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, komentar-komentar mengenai konflik tersebut dilancarkan secara sembrono dan sembarangan melalui forum publik. Seharusnya permasalahan seperti itu dilakukan secara internal.

"Sebagai investor swasta, ini mungkin juga merupakan perilaku yang dapat ditoleransi, namun sebagai orang dalam dan anggota dewan direksi, penyampaian semacam itu, menurut kami, sepenuhnya tidak dapat diterima," tambahnya.

"Jika seorang karyawan melakukan hal ini, individu tersebut pasti akan dipecat di tempat," jelasnya.

Seperti diketahui, pemilik PT Borneo Lumbung Energi Metal Tbk (BORN), Samin Tan kini sudah tidak lagi menjadi Direktur Utama. Hal ini didasarkan atas transaksi pembelian 23,8% saham Bumi Plc oleh BORN dari pemilik lama, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Long Haul Holdings Ltd (LHH).

Samin akan menjabat Chairman di Bumi Plc, menggantikan Indra Bakrie. Dengan jabatan barunya, ia lebih leluasa mengembangkan seluruh aset baik langsung atau tidak langsung di Bumi Plc, mulai dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Kaltim Prima Coal (KPC) atau lainnya.

Memang sudah sejak lama kongsi Grup Bakrie dengan Nathaniel Philip Rothschild di Bumi Plc retak. Secara diam-diam, Rothschild melancarkan serangan untuk menguasai saham mayoritas di Bumi Plc, Grup Bakrie pun siap melawan.

Kedua grup raksasa ini mulai perang dingin sejak pihak Rothschild berniat menguasai lebih banyak saham lagi di Bumi Plc yang sebelumnya bernama Vallar Plc ini. Apalagi, Grup Bakrie akhirnya menggandeng Grup Borneo untuk melakukan perlawanan.

(ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads