Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 1,095 poin (0,03%) ke level 3.957,714 karena masih minimnya sentimen positif. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang bisa memicu inflasi membuat indeks tertekan.
Tekanan jual langsung terjadi sejak pembukaan perdagangan. Seluruh lapisan saham di semua sektor dilepas oleh investor, sehingga indeks sempat parkir di posisi terendahnya di 3.876,997.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks terkoreksi di tengah sentimen positif dari bursa regional dan global. Sentimen negatif dari dalam negeri cukup tinggi sehingga indeks tak mampu bergerak ke atas.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa terpangkas cukup dalam dengan pelemahan rata-rata lebih dari satu persen. Koreksi terbesar diderita oleh indeks sektor aneka industri.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 60.522 kali pada volume 2,21 miliar lembar saham senilai Rp 2,543 triliun. Sebanyak 27 saham naik, sisanya 226 saham turun, dan 51 saham stagnan.
Koreksi IHSG justru terjadi di tengah menghijaunya bursa-bursa saham regional. Bursa di Asia terkena sentimen positifnya menguatnya Wall Street setelah ada tanda-tanda pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik 7,60 poin (0,32%) ke level 2.417,15. Â
- Indeks Hang Seng turun tipis 21,04 poin (0,10%) ke level 21.359,95. Â
- Indeks Nikkei 225 naik tipis 25,50 poin (0,27%) ke level 9.621,07. Â
- Indeks Straits Times menguat tipis 0,53 poin (0,02%) ke level 2.968,87. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.600 ke Rp 68.250, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.500 ke Rp 52.150, United Tractor (UNTR) turun Rp 900 ke Rp 27.350, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 42.700.
(ang/dru)