Menurut Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono, dampak langsung kenaikan BBM subsidi berpengaruh terhadap distribusi semen. Meskipun pabrik-pabrik semen dalam produksinya tidak menggunakan BBM subsidi.
"Kalau distribusi pasti terpengaruh karena kendaran seperti truk masih pakai BBM subsidi. Ini yang akan menyebabkan kemungkinan naiknya harga semen. Tapi angkanya saya tidak tahu," ujar Urip saat dihubungi, Jumat (2/3/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, kalaupun nanti harga semen naik tidak semua perusahaan semen ikut menaikkan secara serentak. "Tidak bisa otomatis harga semen naik begitu saja. Karena persaingan bisnis bisa jadi pertimbangan. Misalkan perusahaan yang nanti nggak naikkin harga semen, pasti akan diincar pasar karena harganya lebih murah. Sesuai prinsip ekonomi harga murah yang akan banyak dibeli dalam pasar," katanya.
Lanjutnya, kenaikan BBM subsidi nantinya tidak akan mempengaruhi pasokan semen tahun ini. Pasalnya permintaan semen lebih meningkat dibandingkan tahun lalu, seiring pembangunan di sektor infrastruktur. Ia menaksir kebutuhan semen 2012 mencapai 53 juta ton. Angka ini meningkat sekitar 11% dibandingkan tahun lalu sebesar 48 juta ton.
Pulau Jawa adalah kawasan yang paling besar dalam penggunaan semen. Tercatat tahun 2011, Jawa menyarap 57% dari total kebutuhan nasional. "Meskipun harga BBM subsidi naik, pasokan tetap meningkat tahun ini. Nggak berubah lah tetap tinggi permintaan semen," sebutnya.
(wep/wep)