Gita Wiryawan Rayu Australia Investasi Sapi di Indonesia

Gita Wiryawan Rayu Australia Investasi Sapi di Indonesia

- detikFinance
Rabu, 21 Mar 2012 12:40 WIB
Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan getol merayu Australia segera berinvestasi di sektor peternakan sapi di Indonesia. Karena dari 124 proyek Australia di Indonesia tapi belum ada proyek di bidang peternakan sapi.

"Kami ingin Australia menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investasi, terutama di bidang peternakan sapi. Memang saat ini sudah ada 124 proyek investasi di Australia di Indonesia, namun investasi di peternakan sapi belum terlalu banyak, padahal sektor peternakan Asutralian sangatlah maju," kata Gita setelah bertemu dengan Menteri Perdaganan australia Craig Emerson dan Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia, Joe Ludwig di Kantornya, Jakarta, Rabu (21/3/2012).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Perdagangan Australia Craig Emerson mengatakan pihaknya siap untuk melakukan kerjasama komprehensif. Harapannya dengan hasil kunjungan kerja ini dapat menjadi jalan tidak hanya perusahaan besar Australia saja yang mendapatkan manfaatnya, tapi sektor-sekotr Usaha Kecil Menengah di Indonesia dapat mendapat peluang yang sama pula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk pula rencana investasi peternakan di Indonesia, kami melihat ada peluang besar pasar peternakan di sini, apalagi konsumsi daging di Indonesia sebesar 3 kg per kapita masih bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi," ujarnya.

Pihaknya juga melihat, prospek ekonomi Indonesia yang tahun ini diperkirakan mencapai 6,5%. "Ini kesempatan kami untuk bisa berinvestasi dan menjalin kerjasama lebih banyak lagi, apalagi kedatangan kami juga membawa 11 pebisnis besar di Australia dan mereka melihat peluang besar di sini," ungkap Emerson.

Ditambahkan Gita, pihaknya juga mantap mencapai target perdagangan antara Indonesia-Australia pada 2015 dapat mencapai US$ 15 miliar.

"Apalagi Indonesia hampir selalu mengalami surplus perdagangan dengan australia selama periode 2007-2011, kecuali tahun 2009 pada saat krisis global tengah melanda dunia. Total perdagangan kedua negara pada 2011 mencapai US$ 10,8 miliar atau meningkat sebesar 28,96% dibandingkan tahun 2010, yakni sebesar US$ 8,3 miliar," tandasnya.

(rrd/dnl)

Hide Ads