Dalam paparannya, Pengamat Ekonomi dari ADB Edimon Ginting mengatakan anggaran infrastruktur saat ini masih kurang dari 4-5% dari PDB Indonesia.
"Waktu zaman Orde Baru, belanja infrastruktur sekitar 4-5 persen dari PDB. Jadi kalau sekarang PDB Indonesia sekitar Rp 8.000 triliun maka seharusnya sekitar Rp 500 triliun (belanja infrastruktur), sekarang baru Rp 178 triliun, jadi masih ada ruang besar untuk belanja infrastruktur," jelas Edimon dalam diskusi ekonomi di Jakarta, Rabu (11/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada gap hingga 2 kali lipat antara peringkat daya saing dengan peringkat infrastruktur. Padahal infrastruktur penting untuk destinasi investasi," paparnya.
(nia/dnl)