Importir Tak Kaget Blacklist Daging AS Terkait Sapi Gila

Importir Tak Kaget Blacklist Daging AS Terkait Sapi Gila

- detikFinance
Kamis, 26 Apr 2012 15:22 WIB
Jakarta - Para importir daging mengaku belum mendapat pemberitahuan soal larangan impor daging sapi asal Amerika Serikat (AS) terkait kasus sapi gila. Mereka menganggap larangan itu bukan hal yang baru, wilayah AS sebelumnya pernah terjadi kasus serupa.

"Belum ada pemberitahuan resmi, saya lihat running teks saja, dulu pernah kita stop juga dari AS," kata Ketua Asosiasi Pengimpor Daging Indonesia (ASPIDI), Thomas Sembiring kepada detikFinance, Kamis (26/4/2012)

Menurutnya larangan itu sebenarnya tak signifikan terhadap pemasukan daging impor ke pasar dalam negeri. Apalagi periode saat ini masa-masa realisasi akhir penetapan kuota impor daging sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini sudah masuk (daging dari AS). Ini sudah masuk ujung ke bulan kelima, jadi pengaruhya nggak terlalu berpengaruh," katanya.

Pemerintah hingga kini masih mem-black list daging dan produk daging sapi asal Amerika Serikat terkait kasus penyakit sapi gila di Negeri Paman Sam tersebut.

"Pemasukan produk hasil ternak dari USA diantaranya MDM (Meat bone meal), jeroan, dan daging dengan tulang dihentikan sementara terhitung sejak 24 April. Sampai ada penjelasan penanganan dan pengendaliannya dari otoritas USA. Jadi sambil menunggu otoritas USA. Bagi yang sudah dikirimkan sebelum tanggal 24 April dibolehkan masuk," kata Menteri Pertanian Suswono di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4/2012)

Suswono menjelaskan kasus penyakit sapi gila ditemukan di bagian California. Pada tanggal 25 April pemerintah memanggil atase AS di kedutaan besar AS untuk meminta klarifikasi.

Dari konformasi itu, pihak perwakilan AS membenarkan dan memberikan bukti-bukti tertulis tentang tersebut. Kemudian Komisi ahli kesehatan dewan mengadakan rapat di Bogor. Menurut Suswono bagi daging maupun produk sapi dari AS yang sudah dikirimkan sebelum tanggal 24 April dibolehkan masuk.

"Tapi setelah itu kita larang. Jadi ini laporan yang terbaru," katanya.

Eksportir daging sapi di Amerika Serikat menemukan kasus penyakit sapi gila di California. Temuan itu diyakini dapat menghancurkan kepercayaan konsumen di dalam dan luar negeri.

Departemen Pertanian Amerika Serikat melaporkan bahwa ini adalah kasus bovine spongiform encephalopathy (BSE) keempat di Amerika Serikat. Disebutkan kabar ini merusak seluruh produk daging dalam rantai pasokan makanan.

Sapi yang terjangkit BSE itu berasal dari peternakan di California tengah.BSE tidak dapat ditularkan melalui susu sapi. Menurut organisasi itu nilai ekspor daging sapi Amerika Serikat mencapai US$ 353 juta setiap bulan. Pasar utamanya adalah Meksiko, Kanada, Korea Selatan dan Jepang.
(hen/dnl)

Hide Ads