Menurut Ketua Bidang Informasi dan Hubungan Masyarakat, Asosiasi Outsourcing Indonesia, Reza Maspaitella, tenaga kerja outsourcing malah dijadikan sebagai alasan untuk menekan biaya sehingga berdampak terhadap nasib dan kesejahteraan mereka.
"Yang salah kaprah di Indonesia mengenai pekerja outsourcing yaitu disalahgunakan untuk menekan biaya operasional dan enggak ada karyawan tetap, padahal tenaga kerja itu merupakan aset perusahaan enggak bisa disamakan mesin," katanya kepada detikFinance, Senin (30/4/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan pengguna jasa tenaga kerja outsourcing, hanya memanfaatkan pekerja outsourcing agar bisa dibayar secara rendah tanpa harus menanggung berbagai macam hak-hak pekerja. Menurut Reza, hal ini disebabkan oleh tindakan dari oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
"Satu, bisa oknum perusahaan. Kedua, penyelenggara outsourcing (perusahaan yang mengelola) yang tidak profesional atau perusahaan pengelola outsourcing yang abal-abal yang hanya mengakali pembayaran gaji karyawan (dipotong),β tutupnya.
(feb/ang)