Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan berharap akuisisi ini bisa membuat Pertamina bekerjasama lebih erat dengan Petróleos de Venezuela, S.A. (PDVSA), perusahaan migas nasional milik Pemerintah Venezuela.
"Kerjasama dipererat guna mempercepat pengembangan cadangan milik Petrodelta yang substansial untuk manfaat bersama bagi seluruh pemegang saham," kata Karen dalam keteranga tertulisnya, Jumat (22/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelesaian transaksi akan dilakukan setelah terpenuhinya beberapa prasyarat (conditions precedent, CP), yaitu persetujuan pemegang saham Pertamina, persetujuan pemegang saham HNR, serta persetujuan dari pemerintah Venezuela.
Petrodelta adalah operator dan pemegang hak konsesi dari pemerintah Venezuela hingga tahun 2027 untuk mengeksplorasi, mengembangkan, memproduksikan, dan mengelola blok migas yang terdiri dari lapangan Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno dan Temblador, dengan keseluruhan cakupan wilayah seluas 1.000 kilometer persegi.
Berdasarkan sertifikasi dari Ryder Scott tahun 2012 sesuai dengan pedoman dari US Securities and Exchange Commission, lapangan Petrodelta mengandung cadangan terbukti dan mungkin (proven & probable, 2P) total sekitar 486 juta barrel ekuivalen minyak bumi (mmboe). Kandungan cadangan hidrokarbon tersebut lebih besar dibandingkan dengan cadangan Blok Cepu, yang merupakan penemuan terbesar di Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Menurut Karen, akuisisi yang dilakukan Pertamina ini sejalan dengan strategi Pertamina untuk agresif dalam mengembangkan bisnis hulu di luar negeri serta mendukung visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
(ang/dru)











































