Bahkan, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini masuk dalam kategori 'duafa' alias rugi. Dari 141 BUMN yang ada saat ini, ada 7 perusahaan plat merah yang masuk dalam kategori tersebut di tahun 2011 lalu.
Menurut Menteri BUMN, Dahlan Iskan, perusahaan negara yang memiliki perolehan laba negatif atau merugi termasuk dalam katagori BUMN dhuafa. Mau tahu 7 perusahaan plat merah yang masuk kategori BUMN dhuafa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. PT PAL Indonesia.
|
|
Perusahaan galangan kapal yang bisa membuat kapal jenis niaga hingga kapal militer ini. Pada tahun 2012 direncanakan akan memperoleh suntikan dana dari pemerintah dalam bentuk Penyertaan Modal negara (PMN) mencapai Rp 600 miliar.
2. PT Merpati Nusantara Airlines (MNA)
|
|
Pada tahun 2011 Merpati mencapat kerugian sebesar Rp 778,64 miliar.
Sebelumnya, Merpati dituding mengalami kerugian Rp 2 miliar setiap harinya. Saat ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sedang melakukan audit investigatif terhadap Merpati.
Selain itu Merpati juga mengalami gejolak ketika penunjukkan Rudy Setyopurnomo sebagai dirut Menggantikan Sardjono Jhony.
Pada tahun 2012 ini, Merpati akan memperoleh alokasi suntikan dana dari pemerintah dalam bentuk PMN sebesar Rp 200 miliar.
3. PT Dirgantara Indonesia (DI)
|
|
Perusahaan yang pernah mencatat sejarah ketika penerbangan pertama pesawat Gatot Kaca N-250 karya Mantan Presiden BJ Habibie. Pada tahun 2012, PT DI akan memberoleh suntikan dana dari pemerintah dalam bentuk PMN sebesar Rp 1 triliun.
4. PT Danareksa
|
|
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1976 ini, sempat harus menampung sisa saham PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) yang tidak terserap sahamnya di bursa saham.
5. PT Bahana PUI (BPUI)
|
|
Perusahaan ini melalui anak usahanya, Bahana Securities juga bernasib sama dengan Danareksa yaitu harus menampung sisa saham PT Garuda Indonesia Tbk yang tidak terserap di bursa saham.
6. PT Perkebunan Nusantara XIV
|
|
7. PT Kertas Leces
|
|
Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta jajaran direksi perusahaan yang telah dibangun sejak pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1939 dan mulai beroperasi tahun 1940 ini untuk tidak terus meminta bantuan ke pemerintah. Namun, pada tahun 2012 ini PT Kertas Leces akan memperoleh suntikan dana dalam bentuk PMN sebesar Rp 200 miliar.
Halaman 9 dari 8











































