"Saya ke pasar ternyata ada 2 jenis kedelai. Kedelai yang bolong-bolong yang harganya Rp 5 ribu/kg dan kedelai yang bagus harganya Rp 12 ribu/kg ," ungkapnya di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (23/7/2012).
Euis menduga, harga kedelai untuk bahan baku tempe saat ini, yang mencapai Rp 8 ribu/kg merupakan hasil pencampuran harga kedelai yang Rp 5 ribu dan Rp 12 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ironisnya, kedelai bolong-bolong yang dimaksud Euis justru diperuntukkan untuk pakan ternak.
"Padahal, yang bolong-bolong itu saya cek ke koperasi tahu tempe ternyata itu untuk pakan ternak, nah ini harus didalami lagi lebih dalam," kata Euis.
Euis mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator dan Perekonomian utnuk mengkaji lebih dalam tentang hal ini.
"Saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Diah Maulida Deputi Menko Perekonomian Bidang Pangan, Kelautan bagaimana jalan keluarnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat ini harga kedelai sudah tembus lebih dari Rp 8.000 per kg yang merupakan tertinggi selama beberapa tahun terakhir.
Pada Januari 2007 harga kedelai eceran masih Rp 2.450 per kg, November 2007 menjadi Rp 5.450 per kg, Desember 2007 naik Rp 6.950/kg. Kemudian pada Januari 2008 harga kedelai menjadi Rp 7.250 per kg.
Kenaikan harga ini berpotensi bisa memicu para pengusaha perajin tehu dan tempe mogok produksi.
(zul/dnl)