Truk 20 Ton Sering Masuk Tol, Jasa Marga Tekor Biaya Perawatan Jalan

Truk 20 Ton Sering Masuk Tol, Jasa Marga Tekor Biaya Perawatan Jalan

- detikFinance
Minggu, 12 Agu 2012 18:20 WIB
dok: Jasa Marga
Jakarta - Kerusakan jalan tol semakin sering terjadi akibat kendaraan bermuatan lebih dari 20 ton, makin banyak lalu lalang. Akhirnya PT Jasa Marga Tbk (JSMR) salah satu operator tol harus menanggung biaya perbaikan lebih besar.

"Memang dengan truk bermuatan 20 ton, daya rusak untuk satu kendaraan makin terasa. Karena hitungannya beban kendaraan per beban ganda yang 8,2 ton," kata Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanuddin kepada detikFinance, Minggu (12/8/2012).

Beban operasi perseroan pun semakin melambung. Pasalnya frekuensi perbaikan jalan tiga kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan-jalan yang rusak adalah lajur yang sering dilalui kendaraan besar. Yakni di sisi kiri jalan. Sedangkan lajur kanan yang banyak dilalui kendaraan kecil, kondisi aspal relatif tahan lama.

"Dengan beban yang makin tinggi, perbaikan jauh lebih besar. Yang biasanya tiga tahun satu kali (perbaikan), bisa satu tahun sekali. Bentuk perbaikan bisa pengelupasan atau pelapisan," jelasnya.

Hasanuddin memetakan ruas tol yang paling sering dilalui truk-truk bermuatan besar, diantaranya Jakarta-Cikampek, tol Tangerang, Surabaya hingga akses jalan bebas hambatan menuju Tanjung Priok.

"Tol itu, seperi Priok, truk yang lewat makin banyak. Maka kadang kita sudah merasa jembatan bergetar saat truk lewat," tegasnya.

"Potensi keselamatan di jalan tol juga besar, karena kecepatan truk rendah hanya 30 km per jam. Padahal di tol, bisa nabrak dari belakang," ucap Hasanuddin.

Jika pemerintah, melalui BPJT, mengubah penggolongan tarif tol menjadi enam, dari sebelumnya lima, tentu akan disambut baik Hasanuddin. "Itu kewenangannya ada di pemerintah. Namun kita sambut baik kalau ada penambahan golongan tarif tol," imbuhnya.


(wep/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads