Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam acara Infrastructure Summit di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2012).
"Gagasan inti di Teluk Jakarta adalah untuk membangun Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall US$ 5 miliar, yang akan menjadi multi fungsi. Lahan ini sudah berada di bawah permukaan laut dan lebih dari tiga puluh tahun ekstraksi air tanah telah menyebabkan permukaan tanah bagian pesisir Jakarta semakin menurun. Perubahan iklim juga menyebabkan naiknya permukaan laut dengan genangan air laut yang bergerak ke wilayah dataran rendah di bagian utara kota," tutur pria yang akrab disapa Foke ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah kota Jakarta telah mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan tanggul besar yang rencananya akan dibangun untuk penggunaan serbaguna publik dan ekonomi. Ini termasuk memanfaatkan daerah di dalam tanggul sebagai daerah bendungan air tawar untuk memproses dan memasok air bersih untuk kebutuhan kota, dan juga akan mencakup sebuah pabrik pengolahan air limbah," papar Foke.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak pernah mengatakan, Belanda akan membantu pembiayaan dan tenaga ahli terkait rencana pembangunan tembok atau tanggul laut (sea wall) di Teluk Jakarta. Hal ini merupakan bagian dari rencana strategis Jakarta Coastal Defence (JCD) yang desainnya ditargetkan selesai 2013.
Kementerian Pekerjaan Umum bersama Pemprov DKI, Kementerian Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dan Pemerintah Belanda menyiapkan rencana pembuatan Sea Wall. Rencana sea wall tersebut sebagai Sea Defense pada lepas pantai yang berada di Jakarta seperti Marunda.
(dnl/hen)