Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman mengaku usulan jalan tol untuk mengatasi kepadatan tol dalam kota itu tidak layak dari hasil pre-feasibilty study (pra studi kelayakan). Menurutnya, tarif jalan tol tersebut tidak ekonomis dan bukan solusi mengurai kemacetan dalam jangka panjang.
"Hasil pra FS-nya kurang bagus karena setelah dihitung tarifnya tinggi Rp 28.000," ungkap Adityawarman di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (7/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Adityawarman, jalan tol layang berkonsep contra flow ini bukan menjadi solusi terbaik mengatasi kemacetan jalan tol dalam kota. Ia menilai untuk mengurai kemacetan solusi terbaik adalah membangun moda transportasi publik. "Jalan layang tumpuk empat pun tidak menjawab," katanya.
(feb/hen)