"Sebelum akhir bulan 10 (Oktober) sudah dibebaskan dan akan langsung menjalankan konstruksi secara full," ungkap Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, Muhammad Fadzil di Hotel Gran Melia, Jl HR Rasuna Said Jakarta, Rabu (26/9/12).
Ia mengatakan, setelah semua lahan terbebaskan, proses konstruksi akan dikerjakan secara merata, tanpa dibagi menjadi beberapa seksi. Ini ditujukan agar ruas jalan tol senilai Rp 12 triliun ini cepat rampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, PT LMS sudah memulai konstruksi di beberapa titik, namun belum secara merata dan maksimal karena semua lahan belum terbebaskan.
"Kita sudah ada pekerjaan di Cikopo ini. Kalau tanah itu dapat diserahterimakan di Oktober, mungkin di November itu kita bisa," pungkasnya.
Seperti diketahui groundbreaking proyek tol Cikampek-Palimanan mulai dilakukan Kamis (8/12/2011). Tol ini digarap oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pemegang konsesi, termasuk didalamnya investor asal Malaysia yaitu Plus Expressways Berhad yang memegang saham sebesar 55% dan PT Baskara Utama Sedaya 45%.
Tol Cikampek-Palimanan memiliki panjang 116,75 Km dan terbagi menjadi enam seksi. Seksi I, Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 km, seksi II, Kalijati-Subang sepanjang 9,56 km, seksi III Subang-Cikedung sepanjang 31,37 km. Kemudian dilanjutkan seksi IV Cikedung-Kertajati 17,66 km, seksi V Kertajati-Sumberjaya 14,51 km, dan seksi VI Sumberjaya-Palimanan 14,53 km.
Jalan tol ini rencananya memiliki jalur awal 2x2 dan akhir 2x3, dengan lebar jalur 3,6 Km. Pembebasan tanah ditargetkan rampung Desember 2011. Total investasi tol ini menelan Rp 12,562 triliun termasuk Rp 550 miliar untuk pembebasan lahan, jika tak ada aral melintang tol ini akan rampung 2014.
(zul/hen)