Staf Ahli Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah mengatakan karakter dasar kelas menengah adalah memiliki daya beli yang tinggi. Hal ini akan menopang konsumsi dalam negeri sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.
"Di tahun 2030, akan ada 138 juta lebih masyarakat kelas menengah ke atas yang daya belinya tinggi di Indonesia," ungkap Firmanzah saat ditemui di Kantor Rajawali Nusantara Indonesia, Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (26/9/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firmanzah memperkirakan, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia saat ini mencapai 45 juta orang. Menurutnya, sektor UKM dan wirausaha akan menjadi penunjang meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah pada tahun 2030.
"Kalau tidak salah 45 juta-an. Di 2030 kelas menengah akan tumbuh, semangat kewirausahaan muda akan ditumbuh kembangkan. Sehingga menciptakan masyarakat dengan daya beli cukup besar," paparnya.
Ia juga sudah mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia di tahun 2020 sudah masuk peringkat ke-7 terbesar di dunia. Menurutnya indikator penduduk kelas menengah ditunjukkan dengan jumlah pendapatan per harinya. Jika jumlah pendapatannya berkisar di angka di atas Rp 100 ribu/hari, maka sudah masuk kategori golongan menengah.
"Dari pendapatannya. Kalau Bank Dunia itu US$ 2-10 itu sudah kelas menengah," tutupnya.
(zul/hen)