Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia, Ismed Hasan Putro saat ditemui detikFinance di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/9/12).
"Warga miskin kita adopsi untuk mengelola sapi, sekitar 5.000 orang warga miskin menurut kriteria pemerintah, ada syarat-syaratnya," ungkap Ismed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasinya kira-kira Rp 1 triliun untuk sapi dan juga termasuk pakan, instalasi kandang dan perawatannya. 40% dana internal, 60% dari Bank BRI dan BNI," tambahnya.
Ismed mengatakan, perusahaan tergerak untuk berpartisipasi mewujudkan swasembada daging sapi dan menekan angka impor daging sapi.
"Ini bukan proyek merugi, ini hitungan bisnis, tapi yang paling penting agar kita bisa mengurangi ketergantungan impor, kalkulasi bisnis menjadi mutlak," paparnya.
Dengan begitu, Ismed menargetkan, perusahaan bisa memasok sebanyak 100 ribu sapi ke pasar dalam negeri khususnya Jabodetabek dan Jawa Barat di periode 2013-2014.
"Kita targetkan keluar 100 ribu ekor sapi," pungkasnya.
(zul/ang)