Utang & Kartu Sakti (2)

Utang & Kartu Sakti (2)

- detikFinance
Senin, 01 Okt 2012 11:37 WIB
Jakarta - Bersambung dari tulisan sebelumnya, mari kita bahas bagaimana strategi berutang dengan kartu kredit. Ditulisan sebelumnya kita bahas tentang batasan atau pagu kredit dan cicilan yang bisa kita ambil, minimal dengan pola pengaturan tersebut, kita tidak akan kebingungan untuk membayar tagihan kartu kredit untuk akhir bulan.

Kecuali bagi orang-orang yang sudah bisa berdisiplin tinggi dalam penggunaan kartu kredit. Yaitu dengan langsung membayarkan tagihan kartu kredit pada saat telah digunakan. Dengan berdisiplin tinggi seperti itu, akhirnya kartu kredit dapat berubah fungsi menjadi kartu penunda pembayaran tunai. Karena pada akhirnya nilai tunai tersebut akan langsung dibayarkan oleh pengguna kartu kredit tersebut.

Pertanyaan yang sering muncul berikutnya yaitu, kapan kita boleh berutang? Konsep sederhananya yaitu pada saat seseorang sudah memiliki dana lebih, di luar dana darurat dan dana investasi lainya, dan besarnya utang tersebut tidak lebih dari 30%-35% total penghasilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk hutang konsumsi yang sering kali menggunakan kartu kredit sebagai media berutang, ada beberapa hal penting yang harus selalu diterapkan. Yaitu, pastikan Anda memiliki dana yang jumlahnya lebih besar dari jumlah dana yang Anda gunakan untuk berutang. Sehingga, Anda bisa langsung melunasi tagihan kartu kredit setelah menggunakannya. Bagaimana jika hal tersebut sulit dilakukan?

Lantaran sangat sulit untuk beredisiplin menggunakan kartu kredit. Jika hal tersebut permasalahannya, dapat dibantu dengan membuat batasan terhadap jumlah total pagu kartu kredit dengan total tidak lebih dari 35% dari total penghasilan.

Hal ini berlaku untuk total pagu yang dimiliki dari keseluruhan kartu kredit. Artinya, berapapun banyaknya kartu kredit yang Anda miliki, total pagu keseluruhan yang disarankan tidak lebih dari 35% total penghasilan. Harus tetap diingat bahwa toleransi maksimal berutang adalah 35% dari total penghasilan.

Setelah mengetahui konsep dasar tentang berhutang, banyak orang yang bertanya tentang berapa banyak sebaiknya Saya memiliki kartu kredit? Karena kecendrungan orang untuk memiliki kartu kredit dengan pagu kredit yang besar. Seorang perencana keuangan selalu mengingatkan, hati-hati terhadap penentuan jumlah pagu kredit.

Semakin besar pagu kredit, tidak menjamin kehidupan Anda semakin mudah. Memang sangat mudah pada saat bertransaksi, akan tetapi, apakah menjadi mudah pada saat tagihan kartu kredit datang dan tertera kata-kata jatuh tempo di dalamnya? Mungkin inilah pertanyaan yang mudah, tetapi sulit untuk dijawab. Jawabannya sangat mudah, memiliki kartu kredit yang banyak bisa menjadi baik atau buruk. Pasti Anda bertanya-tanya kenapa bisa baik dan buruk?

Memiliki kartu kredit banyak bisa menjadi buruk apabila jumlah total cicilan bulanan kredit melebihi batasan 35% total penghasilan, sehingga Anda akan mengalami kesulitan untuk melunasi tagihan kartu kredit tersebut, Malah, tidak menutup kemungkinan Anda akan melunasi kartu kredit dengan kartu kredit yang lain.

Selain itu bisa menjadi buruk apabila Anda belum bisa berdisiplin dalam berbelanja. Dua hal tersebut merupakan faktor utama mengapa memiliki banyak kartu kredit bisa menjadi buruk. Lalu, di mana sisi baiknya? Ada hal penting dalam kartu kredit yang sering kali dilupakan oleh masyarakat, yaitu nama baik dan citra seorang pengguna kartu kredit.

Harus diingat, pada saat pertama kali mendaftar untuk memiliki kartu kredit. Sesorang akan diperiksa secara menyeluruh oleh institusi keuangan tentang kesehatan catatan keuangan mereka. Pada saat kartu kredit berada di genggaman tangan Anda, artinya Anda sudah mendapatkan kepercayaan dari institusi keuangan.

Anda memiliki catatan yang baik. Sehingga semakin banyak Anda memiliki kartu kredit, semakin baik citra dan kredibilitas Anda di mata institusi keuangan dan di dunia keuangan. Terlepas Anda menggunakan kartu-kartu tersebut atau tidak, jangan kuatir. Anda sudah mendapatkan kepercayaan dari pihak yang memberikan kartu kredit.

Jadi, Sudah siapkah Anda menggunakan kartu kredit? Pantaskan Anda mendapatkan kepercayaan untuk menggunakan kartu kredit? Cobalah jawab dua pertanyaan dasar di atas untuk diri sendiri. Seorang perencanan keuangan selalu mengingatkan bahwa seluruh instrumen keuangan diciptakan untuk hal yang baik, dan memang baik adanya.

Akan tetapi hal tersebut menjadi kurang atau tidak baik pada saat seseorang salah mengimplementasikannya. Tetapi, tidak perlu berkecil hati. Justru karena pernah salahlah, seseorang belajar untuk menjadi lebih baik. Financial Should Be Simple, Practicle, and Fun.

(ang/ang)

Hide Ads