"Indonesia menjadi sangat penting sebagai negara tujuan ekspor Taiwan. Karena big market juga penting di Asia, dan kami melihat ada kebijakan pemerintah Indonesia yang menjadi peluang untuk kami," ujar Harrison K M Lan dari Market Research Department, Taiwan External Trade Development Council (TAITRA).
Hal itu disampaikannya di sela-sela '2012 Taiwan Procurement Industry Cluster Week' yang diselenggarakan TAITRA, di TAITRA Building, Taipei, Taiwan, Senin (15/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor lain adalah perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin baik dan menjanjikan di masa mendatang.
"Karena hal-hal ini kami optimistik terhadap Indonesia. Jadi tidak sebatas ekspor, kami juga mempertimbangkan untuk membangun basis industri di Indonesia. Karena kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong produsen lokal tadi," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia menjadi negara tujuan ekspor terbesar kelima setelah China, Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
"Ini berdasarkan index perdagangan eksternal kami dalam 4 tahun terakhir. Kami yakin Indonesia bisa menjadi yang terbesar ketiga setelah China dan Vietnam 5 tahun mendatang," tuturnya.
Total nilai ekspor Taiwan ke Indonesia mencapai US$ 4,8 juta pada tahun 2011. Sementara total impor dari Indonesia ke Taiwan mencapai US$ 7,4 juta untuk semua produk. Taiwan berharap nilai ekspor ke Indonesia dapat meningkat hingga 5% dibanding tahun sebelumnya.
Komoditi ekspor terbesar Taiwan ke Indonesia adalah gasoline, diesel, steel product, dan tekstil. Ekspor ICT Taiwan ke Indonesia seperti elektronik, handphone dan gadget dinilai masih cukup rendah dibanding ke negara lain. Karena itu, Lan mengatakan pihaknya berharap beberapa perusahaan multinasional Taiwan, seperti Pou Chen Group dan Foxconn dapat membangun basis industrinya di Indonesia.
"Ada banyak perusahaan Taiwan, yang ingin membangun basis industrinya di Indonesia, mungkin mencapai 100 perusahaan. Ini jumlah yang sangat potensial untuk meningkatkan kompetitif industri Taiwan di luar negeri. Dan kami berharap kebijakan pemerintah Indonesia dapat mendorong harapan ini," pungkas Lan.
(rmd/ang)