Menurut Seketaris Perusahaan PT PGN, Heri Yusup, keluhan industri sama dengan apa yang dikeluhan PGN, pasalnya pasokan dari hulu sendiri tidak pernah cukup.
"Bukan kami yang tidak bisa memenuhi permintaan industri, namun ini karena pasokan dari hulu (produsen gas) juga tidak pernah mencukupi," kata Heri ketika dihubungi, Jumat (2/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini, kalau dikirimnya dari hulu 10 ya dikirimnya ke pelanggan 10. Tidak ada tempat untuk menyimpan gas. Nah, masalahnya dari seluruh kontrak pelanggan PGN total membutuhkan 1.000 mmscfd namun yang terpenuhinya hanya 800 mmscfd, artinya kita sendiri juga kekurangan," kata Heri.
Maka itu, dari dulu juga kata Heri PGN juga berulang kali meminta pemerintah agar industri mendapatkan prioritas utama juga mendapatkan gas.
"Kita sama kok dengan Industri, suara Kadin suara PGN juga, kita juga kekurangan gas dari produsen di hulu," tandas Heri.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik, Natsir Mansyur, mengeluhkan 7 industri yang kekurangan pasokan gas.
"7 industri seperti keramik, kaca, pupuk dan lainnya sampai saat ini kekurangan gas. Jika terus dibiarkan maka akan mempengaruhi produktivitas industri dalam negeri seiring membanjirnya produk impor sejenis," kata Natsir.
Untuk itu dirinya meminta, agar PGN membuka jaringan pipa distribusi milik, dimana pipa tersebut dibangun dengan uang negara.
"Open acces dong kalau tidak bisa penuhi gas industri, biar perusahaan lain yang bisa cukupi kebutuhan gas ke Industri. Jangan dikuasai sendiri, karena pipa itu kan dibangun dengan menggunakan uang negara," tandas Natsir.
(rrd/wep)