Dari informasi yang dikumpulkan, dalam aksi tersebut terdapat empat bangunan mess pekerja asal China yang berada didalam lokasi proyek sempat dirusak massa selain itu juga terdapat sebuah kendaraan alat berat yang dipecahkan kacanya. Aksi tersebut dilakukan saat petugas kepolisian dari Polres Cilacap tiba di lokasi.
Dari pantauan detikFinance di lokasi, dalam aksi tersebut, setidaknya ratusan personel Kepolisian Polres Cilacap diturunkan. Sebuah kendaraan water Cannon, lima truk Dalmas Polres Cilacap dan belasan kendaraan polisi juga disiapkan dilokasi untuk berjaga-jaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, para pekerja juga meminta PT CNTIC (konsorsium asal China yang mengerjakan proyek PLTU) memenuhi tuntutan para pekerja. yakni kenaikan upah sebesar 100 persen dari upah dasar, evaluasi jabatan dan klasifikasi setiap tiga bulan, makanan tambahan, uang tunjangan pekerjaan di ketinggian, bonus target kerja, dan penghapusan sistem lima hari kerja yang diberlakukan oleh perusahaan.
"Salah satu tuntutan yang kami minta adalah perbaikan upah, karena banyak pekerja yang sebenarnya terampil tapi hanya dipekerjakan sebagai 'Helper' atau kenek dengan upah Rp 32 ribu per hari. Sementara tenaga-tenaga terampil dikuasai pekerja China. Kami minta upah itu dinaikkan menjadi 100 persen dari Rp 32 ribu menjadi Rp 64 ribu per hari," kata Hasim kepada wartawan, Senin (12/11/2012).
Menurut dia, jika PT CNTIC tidak memenuhi tuntutan para pekerja, para pekerja mengancam akan tetap melakukan aksi mogok sampai tuntutan para pekerja dipenuhi.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi. Kami minta semua aktivitas pekerja dihentikan. Kita akan mogok sampai tuntutan terpenuhi," jelasnya.
Akibat aksi mogok para pekerja proyek PLTU Unit II Bunton. Sekitar 180 truk pengangkut batu yang akan memasuki lokasi proyek tertahan di sepanjang jalan masuk lokasi proyek.
(arb/dru)











































