Jika dibanding akhir 2011, jumlah utang Indonesia naik Rp 181,71 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5% pada November 2012.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah di November 2012 mencapai US$ 207,25 miliar, naik dari bulan sebelumnya US$ 207,13 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Selasa (18/12/2012).
Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 615,34 triliun dan surat berharga Rp 1.375,33 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2012 sebesar 27,5%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir November 2012 adalah:
Bilateral: Rp 371,9 triliun
Multilateral: Rp 217,28 triliun
Komersial: 24,11 triliun
Supplier: Rp 420 miliar
Pinjaman dalam negeri Rp 1,62 triliun
Sementara total surat utang yang telah diterbitkan oleh pemerintah sampai November 2012 mencapai 1.375,33 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun.
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- November 2012: Rp 1.990,66 triliun (27,5%)
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal mengurangi proyek-proyek yang menggunakan utang luar negeri.
(dnl/ang)