Kisah ini disampaikan JK saat memberikan testimoni tentang mendiang William dalam peluncuran buku 'Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya' di Ballroom, Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim dan beberapa tokoh lain juga ikut memberikan testimoni yang dipandu Pemimpin Redaksi SWA Kemal Gani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga suatu saat, JK datang ke Jakarta dan menemui William. JK mengutarakan niatnya untuk menjadi agen Astra di Makassar. Tanpa pertimbangan yang lama, William langsung setuju dan mendapuk JK sebagai agen Astra.
"Saya hanya menyodorkan kertas, dia langsung menjadikan saya sebagai agen, tanpa bertanya di mana kantor saya," kata JK yang memuji William sebagai orang yang jujur dan pandai menghormati orang lain.
Setelah itu, JK dan William sering bertemu, di Jakarta maupun di Makassar. Dan dalam setiap pertemuan, kata JK, William yang selalu mentraktir dan mengundang makan. "Jadi kalau di Jakarta, dia undang makan. Begitu juga saat di Makassar, dia juga undang makan saya," kata JK yang disambut tawa para undangan.
Dalam berbagai pertemuan, lanjut JK, William juga sering memberikan keteladanan dalam hal kejujuran keimanan. "Om William selalu mengingatkan saya untuk salat. Dia juga selalu mengingatkan tentang keimanan, meski kita berbeda agama," ujar JK.
Kenangan lain, lanjut JK, saat William mengajak dirinya dan beberapa orang ke restoran. Saat pertemuan selesai, William melihat banyak udang yang tidak habis dimakan. William pun memanggil pelayan dan memintanya untuk membungkusnya, karena dia sudah membayar makanan itu.
"Saya saat itu tertegun. Wah ini orang terkaya masak membungkus sisa makanan. Saat itu, Om William minta supaya udang itu dibungkus dibagi dua dan kemudian diberikan kepada kawan-kawan," kata JK.
Kenangan dengan William di restoran itulah yang membuat JK hingga saat ini akhirnya meniru. Bila ada makanan berlebih, Istri JK selalu minta untuk dibungkus. "Pelajaran yang bisa saya ambil, supaya tidak memubazirkan makanan," ujar JK yang disambut tepuk tangan.
Banyak kenangan lain yang dialami JK dengan William, termasuk dalam bisnis. Pernah suatu saat, William mengajak JK berbisnis ubi kayu. Saat itu, William menanam ubi kayu di Lampung. Untuk pengembangan usahanya di Sulawesi, William meminta JK bergabung. Namun JK menolak.
"Saya menolak waktu itu. Saya bilang, Pak, orang Makassar tidak makan ubi kayu, tapi makan Toyota, ha ha," kata JK.
Meski begitu, JK tetap membantu William dengan menemui beberapa pihak, termasuk gubernur, hingga akhirnya William mendapat tanah untuk penanaman ubi kayu itu di Sulawesi Tenggara.
"Sekarang saya menyesal, kenapa saya saat itu saya tidak ikut menanam saham. Coba kalau sekarang, saya punya saham 10 atau 20 persen saja," ujar JK.
Acara peluncuran buku William Soeryadjaya ini dihadiri Lili Soeryadjaya, istri mendiang William, beserta keluarganya dan juga dihadiri banyak undangan. Selain JK dan Emil, tokoh-tokoh lain seperti mantan pimpinan KPK Erry Ryana Hardjapamekas juga hadir. Para pimpinan Astra dan pengusaha lain juga hadir.
(asy/hen)