Dengan demikian proyek ini akan dilanjutkan oleh PT Jakarta Monorail yang sempat sudah dicabut izinnya oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
"Intinya mundur dari Jakarta Monorail, intinya mundur. Ini baru saja," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/1/2013)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Adhi Karya) pokoknya mundur dari monorel. Tapi dia mengajukan dari timur ke barat," tuturnya.
Jokowi menjelaskan dengan menggunakan konsorsium PT Jakarta Monorail, maka kelebihannya proyek ini bisa langsung dikerjakan. Selain itu, hal ini juga bagian dari cetak biru yang sudah lama disiapkan pemerintah DKI Jakarta.
"Jangan keluar dari rencana lah, jangan keluar dari blue print," katanya.
Dengan demikian, Jokowi akan kembali memberikan izin kepada PT Jakarta Monorail untuk kembali menggarap proyek monorel. Setelah sebelumnya, izin PT Jakarta Monorel dicabut karena membiarkan proyek hingga bertahun-tahun tanpa kejelasan karena kesulitan mendapat investor.
"Hanya nunggu tanggal 15 (Januari) kan MRT yang monorel kita nunggu kepastian dari PT Jakarta Monorail. Siap kita cek, siap, langsung surat penghentian dulu saya cabut saya ganti surat yang baru," tegas Jokowi.
Jokowi beralasan dengan langsung memperpanjang izin PT Jakarta Monorail, maka proyek monorel diharapkan bisa segera terealisasi. Menurut Jokowi tahapan-tahapan awal bisa segera dilewati, termasuk dalam hal pembangunan tiang dan sebagainya.
"Supaya cepat. Kalau kita buka anu lagi, buka apa itu, buka tender lagi berapa tahun mulai, tahun depan mulai. Terus nanti tiang-tiangnya gimana. Nggak akan mulai-mulai lah itu saya sudah itung-itungan. Masalah tiang, punya Adhi Karya tapi saya dorong agar Jakarta Monorail bayar ke Adhi Karya supaya semua clear," katanya.
Namun Jokowi akan melakukan pemeriksaan terhadap PT Jakarta Monorel terutama dalam hal kesiapan finansial, agar tak terulang seperti periode sebelumnya. Ia juga memastikan dua rute yang disiapkan pihak PT Jakarta Monorail, saat ini masih sangat relevan untuk dibangun.
Seperti yang diketahui, rencana pembangunan tiang-tiang monorel telah terhenti sejak tahun 2004 lalu. Padahal, tiang-tiang tersebut sudah di bangun di kawasan kuningan hingga senayan. Hingga saat ini tercatat ada 160 tiang monorel di kawasan tersebut.
Pada 19 September 2011 lalu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo secara resmi menghentikan masa perjanjian terhadap konsesi PT Jakarta Monorel sebagai pengembang dan investor monorel. Dampak penghentian perjanjian itu, pihak PT Jakarta Monorel meminta penggantian biaya investasi Rp 600 miliar.
Foke pada waktu itu menegaskan akan mengganti sesuai rekomendasi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan jika ganti rugi dapat dibayarkan kepada investor monorel maksimal Rp 204 miliar.
Awalnya proyek monorel rencananya akan dibagi menjadi dua jalur, yakni jalur hijau dan jalur biru, dan diperkirakan dapat mengangkut 120 ribu orang per hari. Monorel jalur hijau sepanjang 14,2 kilometer akan beroperasi dari Semanggi ke Kuningan. Sedangkan, jalur biru sepanjang 12,2 kilometer dari Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang hingga ke Roxy.
(hen/dru)











































