Cerita BJ Habibie 'Dibentak' Ibnu Sutowo, Disuruh Pulang ke Indonesia

Cerita BJ Habibie 'Dibentak' Ibnu Sutowo, Disuruh Pulang ke Indonesia

- detikFinance
Kamis, 17 Jan 2013 14:35 WIB
Jakarta - BJ Habibie punya cerita menarik hingga akhirnya memutuskan balik ke Indonesia tahun 1974 dari Jerman. Saat mulai berkuliah dari tahun 1950 hingga menjadi seorang profesional yang sukses di bidang enjinering pesawat, kereta dan kapal di Jerman, mantan Presiden RI ini tersadar untuk mengembangkan industri strategis di Indonesia setelah dibentak mantan bos dan pendiri Pertamina, Ibnu Sutowo.

Bermula, saat dirinya sedang sibuk bekerja di akhir tahun 1973, Habibie muda memperoleh telpon dari Dubes RI di Jerman karena ada seorang bernama Ibnu Sutowo dengan pesawat khusus ingin bertemu dirinya di salah satu kota di Jerman.

"Tahun 1973 dapat telepon dari duta besar di Jerman. Waktu, dia bilang datang seorang dengan pesawat pribadi, Ibnu Sutowo. Saya bilang tidak kenal sama Ibnu Sutowo, dia (dubes) bilang masak tidak tahu. Dia yang mengusai perekonomian, dia ciptakan Pertamina. Terus akhirnya, saya diperintahkan untuk bertemu di Disdlof (salah satu kota di Jerman) hari jumat jam 8 pagi," tutur Habibie di depan mahasiswa dan dosen pada acara Kuliah umum Wirausaha Muda Mandiri di JCC Senayan Jakarta, Kamis (17/1/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mendapat informasi itu, ia mengaku tak mengenal sosok sang pendiri Pertamina itu. Namun akhirnya ia memutuskan terbang dengan pesawat pribadinya menemui Ibnu Sutowo.

"Pagi jam 8. Saya ketok kamar president suite Hotel Hilton Pak Sutowo, terus terang saya belum pernah nginap di sana. Itu cuma ada 1 kamar (president suite). Saya enggak pernah karena berhemat. Saya mau masuk, ada seorang bilang tunggu di luar. Terus Ibnu Sutowo keluar Dia tidak bilang apa-apa, tidak ramah, saya malah dimaki-maki," kata Habibie menggambarkan suasana saat itu.

Ia pada awalnya sempat kaget saat dibentak Ibnu Sutowo namun lebih memilih untuk terdiam. Tetapi, apa yang dikatakan Ibnu Sutowo ada benarnya. Sehingga dari sanalah ia memutuskan untuk terbang dan kembali ke Indonesia.

"Tapi yang dia katakan tepat dan saya jadi malu. Saya diperintahkan pulang ke Indonesia," sebutnya.

Tepatnya di awal tahun 1974, ia kembali ke Indonesia dan langsung bertemu Ibnu Sutowo. Saat pertemuan itu, suasana berubah 180 derajat, dari yang cuek menjadi sosok yang ramah.

Bahkan, Habibie terkaget ternyata Ibnu Sutowo hanya diperintahkan oleh Presiden Soeharto untuk membujuknya pulang ke Indonesia kemudian mengembangkan industri dan lembaga strategis hingga akhirnya lahir seperti PT Pindad, PT DI, Batan, dan BPPT.

"Saya ketemu pak Ibnu, di rumahnya. Dia bilang tugas saya selesai. Kemudian saya ketemu pak Harto, saya sudah kenal dia sebelumnya (Pak Harto). Dia berdiri, dia bilang selamat datang. Dari situ (tahun 1974) mulai merencanakan industri strategis," pungkasnya.


(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads