Hal tersebut dikatakan Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (31/1/2013).
"Semua SPBU seluruh Indonesia harus dipasangi sistem IT, kalau tidak pemerintah tidak akan membayar BBM subsidi yang sudah disalurkan Pertamina," kata Djoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka kan semuanya sudah janji di DPR kemarin, kalau akan memasang sistem IT seluruh Indonesia tahun ini," ucapnya.
Namun, Djoko sampai saat ini masih menunggu kapan IT tersebut dipasang, karena sampai saat ini belum terlaksanakan.
"Mereka baru pasang di SPBU milik Pertamina sendiri, dan di SPBU di Kalimantan Selatan dan Tengah. Tetapi DKI Jakarta dan seterusnya belum, alasannya karena masalah uang," ujarnya.
Menurut Djoko, pemasangan IT ini sangat penting kegunaannya, karena bisa memastikan jika BBM subsidi benar-benar sampai ke tangan masyarakat, tidak diselundupkan.
"Sistem ini benar-benar membantu negara, karena BBM subsidi bisa dipastikan sampai ke masyarakat karena keluarnya BBM dari nozel, dan tidak bisa dibelokan ke industri atau diselundupkan, kalau ada BBM subsidi yang distribusinya tidak keluar dari nozel maka pemerintah tidak akan bayar," tegas Djoko.
Seperti diketahui, di DPR, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dengan sistem IT tersebut negara bisa menyelamatkan 1,5 juta kiloliter (KL) per tahun BBM subsidi dari upaya penyalahgunaan BBM subsidi.
(rrd/dnl)