Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Minggu (3/2/2013), realisasi ini merupakan realisasi terendah dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2008. Pada tahun itu, RI mengimpor 91,6 ribu ton daging dengan nilai US$ 198,8 juta. Sementara pada tahun 2009, impor daging mencapai 110,2 ribu ton dengan nilai US$ 266,6 juta.
Sedangkan pada tahun 2010, impor daging melonjak pada titik tertinggi di 140 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 395 juta. Kemudian mulai menurun pada tahun 2011 dengan volume impor daging sebesar 102,9 ribu ton dengan nilai US$ 321,4 juta dan kembali menurun pada tahun 2012 lalu dengan volume impor 40,3 ribu ton yang nilainya US$ 156,1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya impor daging mentah yang menurun, impor sapi pun juga mengalami tren penurunan. Pada tahun 2008, impor sapi mencapai 202,9 ribu ton dengan nilai US$ 386,7 juta. Kemudian naik pada tahun 2009 menjadi 234,5 ribu ton dengan nilai US$ 438 juta dan kembali turun pada tahun 2010 menjadi 210,7 ribu ton dengan nilai US$ 450,1 juta.
Pada tahun 2011, impor sapi terus menurun menjadi 122,5 ribu ton dengan nilai US$ 328,3 juta dan pada tahun 2012 impor sapi sebesar 101,4 ribu ton dengan nilai US$ 285,9 juta.
Sapi-sapi impor ini berasal dari beberapa negara seperti Australia, Jepang, Malaysia, Timor Timur, Selandia Baru dan negara lainnya. Namun, sejak tahun 2011, impor sapi hanya dilakukan dengan Australia.
(nia/dru)