"Pasokan daging kita saat ini kurang 20-30% dan harga melambung 30%. Harga tinggi sudah terjadi dari pasokan," ungkap Wakil Sekjen Aprindo Satria Hamid di Gedung KPPU, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Menurut Satria, hal ini disebabkan pasokan daging sapi yang berkurang drastis. Padahal untuk tahun ini, setidaknya supermarket/swalayan membutuhkan pasokan 17.200 ton daging.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun pihak Aprindo sudah bekerjasama dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) moderen, namun pasokan daging yang didapat belum juga maksimal.
"Kami juga punya konsumen kelas tinggi atau konsumen premium. Kami bekerjasama dengan RPH moderen tetapi ini masih belum bisa dipenuhi secara maksimal. Kami akan senang jika bisa dipasok dari sapi lokal. Tetapi distribusi dan infrastruktur belum terpenuhi," tandasnya.
(wij/dnl)