Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Pertamina EP Kawasan Timur Indonesia (KTI) Satoto Agustono ketika ditemui di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
"Di Lapangan Bunyu tepatnya di BN-18 di Kalimantan Utara, 1 sumur itu bisa menghasilkan 5.000 barel per hari, kalau dirupiahkan bisa memberikan keuntungan Rp 5 miliar per hari," kata Satoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 1957 diambil alih oleh Nlam dan Permindo, lalu beralih ke Pertamin pada tahun 1968 yang berganti nama Pertamina, dan pada 1993-1994 dioperasikan PT Ustraindo, dan pada 1995 diambil alih Pertamina kembali sampai sekarang," ungkapnya.
Saat ini, kata Satoto, produksi minyak di Lapangan Bunyu mencapai 10.000 barel per hari.
"Produksi minyak di Lapangan Bunyu mencapai 10.000 barel per hari, tapi produksi rata-ratanya mencapai 7.420 barel per hari," tandas Satoto.
(rrd/dnl)