PT Ilthabie Rekatama merupakan milik Ilham Habibie putra BJ Habibie, sementara PT Eagle Cap adalah milik Erry Firmasyah, mantan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI).
"PT RAI sudah melakukan pembicaraan dengan kami sejak awal 2012. Mereka menyatakan akan membuat pesawat sekelas N-250 dengan kapasitas 80 penumpang. Untuk kontrak pembuatannya, belum ada pembicaraan. Kami masih menunggu, pengennya sih buru-buru," ujar Kepala Tim Komunikasi PT DI Sonny Saleh Ibrahim, di kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Rabu (20/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau jadi, kami ini mengerjakan 90 persen dari proyek pembuatan pesawat tersebut. Sisannya, soal marketing, royalti dan lainnya itu oleh PT RAI," katanya.
Sebelumnya, PT RAI juga sempat mengajak PT DI untuk mengambil bagian saham dalam proyek ini. "Mereka ajak untuk ikut tanam saham 15 persen. Tapi kami belum mampu lah. Kami yang mengerjakan saja," jelasnya.
Menurutnya, pasar pesawat berkapasitas 80-100 penumpang ini memiliki pasar yang cukup bagus. Karena itu, jika produksi pesawat tersebut jadi, maka PT DI pun akan ikut mendapatkan keuntungan.
"Analisa market untuk pesawat kelas itu cukup bagus, di dalam negeri saja, paling tidak kebutuhannya sekitar 100 pesawat," sebut Sonny.
Namun dirinya mengaku tidak tahu berapa harga pasaran pesawat tersebut termasuk nama yang akan diberikan. "Kalau nama sih itu bagian mereka juga. Harganya juga kami tidak tahu mau dijual berapa," tuturnya.
(tya/hen)