"Pabrik ini mewakili bentuk transformasi Airbus untuk menjadi perusahaan global," ujar Presiden Direktur Airbus Fabrice Bregier saat peresmian konstruksi pabrik tersebut seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/4/2013).
"Kami akan memproduksi pesawat di Asia, Amerika, dan di Eropa," tambah Fabrice.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun lalu, Airbus menargetkan akan memproduksi 40-50 pesawat per tahun pada 2018. Airbus merupakan anak usaha dari European Aeronautic Defence and Space Company (EADS).
Di 2011, Airbus mendapat kontrak pemesanan pesawat senilai US$ 35 miliar dari Pentagon untuk menyediakan pesawat pengisi bahan bakar di udara.
Sebelumnya diberitakan, pabrik di Alabama tersebut bernilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 5,4 triliun.
(dnl/dru)