Dari pantauan detikFinance, belum banyak aktivitas yang dilakukan di terminal ini. Hanya beberapa pekerja bangunan yang tampak sibuk menyelesaikan proyek yang menelan anggaran hingga Rp 430 miliar ini.
Hanya beberapa angkutan umum yang terlihat seperti KWK T22 jurusan Pulogebang-Gudang Plawad, T25 Stasiun Cakung-Rawa Mangun, dan T29 Pulogebang-Ujung Krawang. Namun, itu pun hanya transit. Hanya bus TransJakarta Koridor XI rute Kampung Melayu-Pulogebang yang telah beroperasi, itu pun hanya melayani hingga jam 5 sore dan belum ada penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh gedung juga tampak masih kosong. Gedung paling selatan sebagai tempat transit busway, sebelahnya lagi akses angkutan dalam kota, gedung di tengah yaitu gedung utama yang juga kantor UPT juga masih tampak sepi, gedung satunya lagi untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) pun sepi, kemudian gedung paling utara digunakan untuk tempat istirahat sopir juga belum ada aktivitas.
“Saat ini masih proses penyelesaian. Baru akan beroperasi ditargetkan akhir 2013 ini. Paing kalau ngaret sapai awal 20114,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Terpadu Pulogebang Tiodor Sianturi, Jakarta Timur, Rabu (10/4/2013).
Terminal Pulogebang ini memiliki 5 gedung masing-masing memiliki tinggi 5 lantai. Nantinya, terminal ini akan dijadikan kawasan terpadu yang akan tersedia berbagai fasilitas yang akan memanjakan para penumpang seperti SPBU, mall, hypermarket, ritel-ritel, Food Court, dan lain-lain.
“Gedung 5 lantai termasuk lantai penghubung yaitu lantai mezanine, yaitu satu lantai sebelum lantai 3 dan sesudah lantai 1, ini penghubung antara penumpang dan akses ke tempat tunggu bus. Jadi, seluruh aktivitas penumpang ada di lantai ini, tidak ada yang lalu lalang di jalur bus,” ujarnya.
Bangunan Terminal Terpadu Pulogebang ini sudah nampak hampir selesai, hanya saja untuk akses keluar jalan dan fly over masih belum rampung. “Ini masih terganjal pembebasan lahan. Warga belum setuju harga tanah yang ditawarkan,” kata Tidore.
(ang/ang)