"Dari 40% cadangan yang dimiliki Indonesia, panas bumi (geothermal) yang saat ini dimanfaatkan baru 4%," ucap Wakil Presiden Boediono dalam acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2013 yang diadakan di JCC, Senayn, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Tetapi, kata Boediono, masih banyak proyek-proyek panas bumi yang pembangunannya terhambat berbagai masalah. "Ada 12 proyek panas bumi macet, masalahnya macam-macam, harus diatasi bersama," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan perbaikan mendasar tersebut, kata Boediono, pertama melakukan koordinasi antara pemangku kepentingan, pemerintah pusat di setiap instansinya saling membuka diri saling mendukung.
"Pemda, PLN, dan masyarakat umum juga harus saling koordinasi. Kadang resistensi dari masyarakat harus pengertian yang lebih baik. Di atasi dengan MoU dan makin banyak bertemu berkomunikasi dan sampaikan keinginan. Jangan cm surat, regulasi dan lain-lain," ujarnya.
Masalah kedua ,kata Boediono, adanya bentuk bisnis model yang bagus berkelanjutan. "Kalau dari dana APBN tidak perlu bisnis modal yang kompleks. Tapi tentunya uang APBN nggak akan cukup untuk membangun energi geothermal. Jadi harus ada bisnis model yang melibatkan investor dan BUMN," tandasnya.
(rrd/dnl)