"Saya berharap nanti di kuartal I, BI bisa menurunkan BI Rate dan kemudian memperlebar ruang untuk KPR inden," ungkap Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Kenaikan BI Rate terjadi karena pengentasan defisit transaksi berjalan. Para pengembang sangat memahami dan mendukung keputusan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga rumah akan bergerak naik, kan harga bangunannya naik, karena masalah transportasi dan BBM," sebutnya.
Secara keseluruhan, pertumbuhan properti diharapkan dapat bergerak di atas 10%. Namun jika BI rate tidak kembali turun, menurut Setyo akan tumbuh di bawah angka tersebut.
"Kalau itu kita masih beraharap tumbuh 10% dari nilai. Kalau tidak, ya dibawah itu. Tahun depan itu ada tahun politik, jadi mereka menunda dulu tapi sebenarnya investasi di properti itu masih tinggi, yaitu 42%, dibanding saham, emas dan lain-lain," terangnya.
(mkl/dru)