"Gas elpiji 12 kg aturannya korporat seperti pertamax, tapi gas begini kan menyangkut warung rakyat. Harus ada sensitifitas. Jangan cuma sekedar bisnis," ungkap Jero di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2013)
Menurutnya gas elpiji itu sama halnya dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang mana benar-benar memiliki keterkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga kebijakannya pun harus dikaji dan diputuskan secara komprehensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina, menurutnya memang memiliki hak untuk menaikan harga elpiji 12 kg, karena tidak disubsidi pemerintah. Jero meminta Pertamina agar kembali mengkaji kebijakan yang diambilnya dalam menaikkan harga elpiji.
"Harus dikaji dan aspirasi tidak bisa hanya bisa mengantarkan ke ekonomis saja, itu yang sebetulnya dipikirkan perusahaan saja," sebut Jero.
Siang ini, pemerintah akan melakukan rapat kabinet terbatas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan langsung memimpin rapat saat pulang dari luar kota. Nantinya akan dikeluarkan hasil menyangkut elpiji. Jero berharap keputusan yang diambil akan menguntungkan masyarakat.
"Nanti kita lihat, prinsipnya bagi rakyat harus dilihat bagaimana rakyat," kata Jero.
(zul/dru)