Akibatnya bandara-bandara di Indonesia menghadapi kondisi berupa kelebihan daya tampung. Seperti yang menjadi sorotan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.
Maka dari itu bandara-bandara di Indonesa harus terus berkembang dan diperluas. Supaya menarik, kadang perluasan ini disisipi kreatifitas, sehingga bandara tersebut berkembang menjadi luas dan unik.
BUMN operator bandara yakni PT Angkasa Pura I dan II pun berlomba-lomba memperbaiki wajah kebandarudaraan dengan jalan membangun infrastruktur bandara yang mengikuti pertumbuhan di industri penerbangan tanah air.
Bandara pun dibangun dan dirancang dengan konsep unik dan modern. Seperti Bandara Sepinggan yang memiliki fasilitas mal hingga Bandara Ahmad Yani yang dibangun di atas air, atau bandara yang akan dilengkapi fasilitas kebun binatang di Sultan Thaha.
Mau tahu bandara unik tersebut? Berikut hasil penelusuran detikFinance, Kamis (19/3/2014).
|
|
Fasilitas Mal Pertama di Indonesia, Bandara Sepinggan
|
|
mal. Fasilitas tersebut menjadikan Bandara Sepinggan menjadi airport dengan konsep mal pertama di Indonesia.
"Di situ nanti dibikin butik hotel dan mal. Nanti jadi konsep airport mal pertama di Indonesia," kata Director Marketing and Business Development AP I Robert Waloni.
Untuk pengembangan Bandara Sepinggan, perseroan menggelontorkan investasi hingga Rp 1,7 triliun. Pasca renovasi, bandara ini mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun dari kapasitas awal
hanya 2 juta penumpang. Robert menjelaskan bandara ini juga dikonsep menjadi pusat pertemuan.
"Kita mau jadikan Balikpapan the most attractive meeting poin. Dengan tujuan bisnis, politis. Di Sepinggan, bos bisa ketemu anak buahnya," sebutnya.
Fasilitas Mal Pertama di Indonesia, Bandara Sepinggan
|
|
mal. Fasilitas tersebut menjadikan Bandara Sepinggan menjadi airport dengan konsep mal pertama di Indonesia.
"Di situ nanti dibikin butik hotel dan mal. Nanti jadi konsep airport mal pertama di Indonesia," kata Director Marketing and Business Development AP I Robert Waloni.
Untuk pengembangan Bandara Sepinggan, perseroan menggelontorkan investasi hingga Rp 1,7 triliun. Pasca renovasi, bandara ini mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun dari kapasitas awal
hanya 2 juta penumpang. Robert menjelaskan bandara ini juga dikonsep menjadi pusat pertemuan.
"Kita mau jadikan Balikpapan the most attractive meeting poin. Dengan tujuan bisnis, politis. Di Sepinggan, bos bisa ketemu anak buahnya," sebutnya.
Dibangun di atas Air, Bandara Ahmad Yani
|
|
dibangun di atas tanah rawa dan air tanpa mengganggu lingkungan.
Sekretaris Perusahaan AP I Farid Indra mengatakan, konsep bandara di atas air ini, nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia.
"Nanti tepatnya dibangun di atas air. Dia nggak menggangu lingkungan. Itu yang pertama di Indonesia karena kita selalu ingin bangun yang baru," kata Farid.
Farid menuturkan 90% pembangunan dan perluasan terminal baru Bandara Ahmad Yani dilakukan di tanah rawa sehingga proses kontruksi berbeda dengan bandara di Bali atau Surabaya. Tanah di area the new Ahmad Yani dibangun di atas tanah rawa bukan tanah keras.
"Ini nggak semudah pengembangan di Bali dan Surabaya. Ini seperti Bali tol, dibangun di atas laut. Tiang (pancang) 60 meter baru ketemu tanah keras," jelasnya.
Terminal baru ini nantinya mampu menampung hingga 5 juta penumpang per tahun. Sedangkan kapasitas terminal lama, sebesar 800.000 penumpang, padahal saat ini total penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Ahmad Yani mencapai 3,5 juta orang. Untuk pengembangan ini, AP I mengalokasikan investasi Rp 1,5 triliun.
Dibangun di atas Air, Bandara Ahmad Yani
|
|
dibangun di atas tanah rawa dan air tanpa mengganggu lingkungan.
Sekretaris Perusahaan AP I Farid Indra mengatakan, konsep bandara di atas air ini, nantinya akan menjadi yang pertama di Indonesia.
"Nanti tepatnya dibangun di atas air. Dia nggak menggangu lingkungan. Itu yang pertama di Indonesia karena kita selalu ingin bangun yang baru," kata Farid.
Farid menuturkan 90% pembangunan dan perluasan terminal baru Bandara Ahmad Yani dilakukan di tanah rawa sehingga proses kontruksi berbeda dengan bandara di Bali atau Surabaya. Tanah di area the new Ahmad Yani dibangun di atas tanah rawa bukan tanah keras.
"Ini nggak semudah pengembangan di Bali dan Surabaya. Ini seperti Bali tol, dibangun di atas laut. Tiang (pancang) 60 meter baru ketemu tanah keras," jelasnya.
Terminal baru ini nantinya mampu menampung hingga 5 juta penumpang per tahun. Sedangkan kapasitas terminal lama, sebesar 800.000 penumpang, padahal saat ini total penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Ahmad Yani mencapai 3,5 juta orang. Untuk pengembangan ini, AP I mengalokasikan investasi Rp 1,5 triliun.
Fasilitas Kapal Layar dan Jet Pribadi, Bandara Ngurah Rai
|
|
Lahan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas dermaga kapal pesiar mini atau yacht, resort dan pintu keluar khusus. AP I tergerak melakukan tambahan fasilitas ini setelah pernah diprotes oleh salah satu selebritis dunia, Paris Hilton.
Bandara yang dibuat dengan memadukan arsitektur modern dan tradisonal Bali ini, juga dilengkapi fasilitas hotel dan akses jalan tol menuju Nusa Dua dan Benoa Bali.
Fasilitas Kapal Layar dan Jet Pribadi, Bandara Ngurah Rai
|
|
Lahan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas dermaga kapal pesiar mini atau yacht, resort dan pintu keluar khusus. AP I tergerak melakukan tambahan fasilitas ini setelah pernah diprotes oleh salah satu selebritis dunia, Paris Hilton.
Bandara yang dibuat dengan memadukan arsitektur modern dan tradisonal Bali ini, juga dilengkapi fasilitas hotel dan akses jalan tol menuju Nusa Dua dan Benoa Bali.
Fasilitas Kereta, Kuala Namu
|
|
Selain itu, sesama BUMN operator bandara lainnya yakni PT Angkasa Pura I (Persero) juga berencana membangun bandara baru di Yogyakarta, lokasinya di Kabupaten Kulon Progo. Bandara baru yang diperkirakan menelan investasi Rp 7 triliun tersebut, akan dilengkapai fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
"Kita mau membangun terminal baru di Yogja. Kita ingin membangun betul-betul city. Bukan semata city tapi airport city. Di mana si airport sebagai nucleus (inti). Kemudian infrastruktur di sekitarnya hidup karena ada intermoda transportasi. Ada kereta. Itu yang ingin kita capai," ucap Direktur Utama AP I Tommy Soetomo.
Fasilitas Kereta, Kuala Namu
|
|
Selain itu, sesama BUMN operator bandara lainnya yakni PT Angkasa Pura I (Persero) juga berencana membangun bandara baru di Yogyakarta, lokasinya di Kabupaten Kulon Progo. Bandara baru yang diperkirakan menelan investasi Rp 7 triliun tersebut, akan dilengkapai fasilitas transportasi kereta bandara layaknya Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara.
"Kita mau membangun terminal baru di Yogja. Kita ingin membangun betul-betul city. Bukan semata city tapi airport city. Di mana si airport sebagai nucleus (inti). Kemudian infrastruktur di sekitarnya hidup karena ada intermoda transportasi. Ada kereta. Itu yang ingin kita capai," ucap Direktur Utama AP I Tommy Soetomo.
Fasilitas Kebun Binatang, Sultan Thaha
|
|
Direktur Teknik dan Kebandarudaraan AP II Salahudin Rafi mengatakan di Kota Jambi, terdapat satu kebun binatang yang tidak begitu ramai dikunjungi oleh turis wisatawan atau domestik. Jarak kebun binatang ke bandara milik AP II cukup dekat.
"Sebetulnya kan jalan akses masuk airport Jambi itu melewati kebun binatang Jambi, ada gajah ada macam-macam," kata Rafi.
Rafi mengatakan, PT Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menjadikan kebun binatang tersebut terintegrasi dengan bandara. Pada prinsipnya pemerintah daerah Jambi telah menyetujuinya.
"Kenapa nggak dijadikan satu. Selain ngantar pengunjung itu juga bisa untuk wisata," tambahnya.
Fasilitas Kebun Binatang, Sultan Thaha
|
|
Direktur Teknik dan Kebandarudaraan AP II Salahudin Rafi mengatakan di Kota Jambi, terdapat satu kebun binatang yang tidak begitu ramai dikunjungi oleh turis wisatawan atau domestik. Jarak kebun binatang ke bandara milik AP II cukup dekat.
"Sebetulnya kan jalan akses masuk airport Jambi itu melewati kebun binatang Jambi, ada gajah ada macam-macam," kata Rafi.
Rafi mengatakan, PT Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menjadikan kebun binatang tersebut terintegrasi dengan bandara. Pada prinsipnya pemerintah daerah Jambi telah menyetujuinya.
"Kenapa nggak dijadikan satu. Selain ngantar pengunjung itu juga bisa untuk wisata," tambahnya.
Halaman 2 dari 12











































