Bos Tas Jepang dari NTT, Kini Incar Pasar Indonesia

Kisah Sukses Sunny Kamengmau (3)

Bos Tas Jepang dari NTT, Kini Incar Pasar Indonesia

- detikFinance
Senin, 24 Mar 2014 14:05 WIB
Foto: Deddy Sinaga (detikFinance)
Jakarta - Sunny Kamengmau, pengusaha tas Jepang asal Indonesia, ternyata mempunyai ambisi tersimpan. Dia ingin membangun 'kerajaan' tas sendiri di tanah air.

Sunny bilang dirinya sudah sudah mendirikan sebuah butik Robita di Seminyak, Bali. Butik ini dibuka pada pekan lalu. Niatnya mendirikan dua butik lagi di Nusa Dua dan Ubud.

Alih-alih membikin merek sendiri, Sunny tetap akan memakai merek Robita, meski di Indonesia merek ini belum sepopuler Jepang. Dia bilang, Nobuyuki Kakizaki dari Real Point Inc. sudah memberikannya restu untuk tetap memakai merek itu. Dia pun setuju sebagai tanda balas budi dan pertemanan.


Tas Robita bukanlah tas pasaran. Di Jepang, harga tas ini terentang antara Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Kalau melihat websitenya, untuk saat ini ada beberapa model Robita yang ditonjolkan, antara lain Anyamnya Robita dan Robita Warna.

Nilai bisnis Robita sendiri, kata Sunny, mencapai lebih dari US$ 10 juta. “Dulu waktu Kakizaki sakit, ada orang yang menawar perusahaannya senilai US$ 10 juta itu,” ujar Sunny, menjelaskan.

Tapi tak seperti di Jepang, harga tas Robita di tanah air bakal sedikit lebih rendah. Rencananya akan dibanderol mulai Rp 1.500.000. “Kualitas tetap saya jaga,” kata Sunny, kepada detikFinance di Denpasar, Bali, Selasa (18/3/2014).

Untuk itu, Sunny mengimpor mesin dari luar negeri. Benang diimpor dari Jerman. Sedangkan aksesoris diimpor dari Jepang. Dia bilang, pengalaman membuat dan memasok tas Robita selama 14 tahun melahirkan kepercayaan diri untuk berjualan sendiri di Bali.

Modal bisnis di Bali ini 100 persen dari dompet seorang Sunny. Dia bilang butiknya di Seminyak betul-betul didesain dengan kualitas tinggi. Dia berani merogoh lebih dari Rp 100 juta hanya untuk membangun interior seluas 30 meter persegi.

Pendirian butik atau toko di Bali ini adalah obsesi lain Sunny yang ingin mengembangkan usahanya, tak sekadar menjadi pemasok tapi juga menjual sendiri untuk pasar Indonesia. Dia bilang, Bali adalah test market. Kalau sukses, dia akan membidik Jakarta.

“Targetnya tahun depan,” kata ayah seorang putra ini.

Bisnis pembuatan tas, kata Sunny, selalu menggairahkannya. Soalnya setiap saat dirinya dituntut untuk memikirkan model-model yang baru untuk penyuka Robita.

Di bagian akhir wawancara itu, Sunny bertutur bahwa dirinya selalu merasa sebagai orang yang beruntung. Dia beruntung berkesempatan bertemu dengan orang-orang yang telah mengubah hidupnya. Karena itu dia tak mau menjadi seperti kacang yang lupa pada kulitnya.

“Kalau saya ke Un's Hotel, saya bertemu dengan teman-teman saya dan bos saya dulu, kami tetap berteman seperti dulu, bahkan kamar saya yang dulu masih tetap ada termasuk stiker-stiker yang pernah saya tempel,” ujar Sunny, yang juga berinvestasi di sebuah hotel bintang 5 di Bali, itu.

(DES/DES)

Hide Ads