Sedangkan target yang harus dicapai pemerintah sesuai Millenium Development Goals (MDGs) di tahun 2015 68,87%. Kuncinya harus ada penyehatan keuangan banyak PDAM dan kenaikan tarif air minum.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Imam S Ernawi menyatakan optimistis terhadap target itu, caranya dengan membenahi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang 'sakit'.
"Air minum mulai tingkat regional, kota sampai kawasan dan lingkungan kita kerjakan dengan Pemda dan bentuk kemitraan dengan swasta. PDAM di daerah juga bergantung pada mereka. Banyak juga kondisi PDAM yang tidak sehat. PDAM yang sehat harus bantu yang kurang sehat meskipun tanggung jawab ada di Pemda," kata Imam usai membuka Jambore Sanitasi 2014 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (16/06/2014).
Menurut catatan Kementerian PU saat ini ada 162 PDAM yang sakit dan kurang sehat sedangkan yang sehat ada 176 PDAM. Umumnya kondisi PDAM yang kurang sehat disebabkan masalah keuangan dan manajemen.
Selain itu, masalah lain adalah tarif air minum yang diberlakukan Pemerintah Daerah (Pemda) jauh lebih rendah dari biaya produksi air minum. Tarif biaya produksi yang ideal saat ini adalah Rp 3.900/m3. Tetapi tarif rata-rata air minum yang diberlakukan Pemda sebesar Rp 3.300/m3
"Masalahnya karena tarif masih di bawah biaya produksi ada 233 PDAM. Kedua non revenue water kita rata-rata 33%. Air yang sudah ada tetapi tidak menjadi revenue seharusnya hanya 20%. Masalah financial, management. Kita bantu dan bisa manfaatkan air agar bisa di-revenue. Tarif air bisa di atas biaya produksi. Kita tetap fasilitasi ada program penyehatan PDAM," tuturnya.
Dalam 5 tahun mendatang Kementerian PU beserta Pemda akan fokus menyelesaikan kondisi PDAM yang kurang sehat. Secara bersamaan, pembangunan infrastruktur air minum juga akan terus dilakukan.
Tahun ini Kementerian PU menganggarkan Rp 5,5 triliun untuk menyelesaikan masalah air minum. Harapannya pertumbuhan akses air minum meningkat hingga mencapai 68% tahun depan.
"Policy untuk membuat tarif air bisa di atas biaya produksi. Tetapi keputusan di daerah masih di bawah biaya produksi. Kalau begitu ya merugi terus. Dalam 5 tahun 162 harus sehat. Saya minta PDAM yang sehat harus bantu," jelasnya.
(wij/hen)