Pejabat Kementan Akui Aksi Preman Bikin Rusak Harga Petani

Pejabat Kementan Akui Aksi Preman Bikin Rusak Harga Petani

- detikFinance
Kamis, 19 Jun 2014 17:55 WIB
Jakarta - Pihak Kementerian Pertanian (Kementan) mengakui masih banyaknya preman-preman pasar yang justru membuat petani makin menderita dan harga produk pertanian di konsumen menjadi mahal.

Dirjen Hortikultura Kementan Hasanuddin Ibrahim mengatakan banyak aksi-aksi premanisme masih terjadi di desa yang membuat petani dan peternak makin sengsara.

"Di desa itu peternak capek-capek ngerawat sapi sudah besar pas mau dijual, tali di sapinya sudah dipegang para belantik-belantik (pedagang) yang harus jual ke dia, murahlah harganya, rugilah peternaknya," ucap Ibrahim ditemui di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/6/2014).

Dari persoalan ini lah, yang membuat pihaknya ingin membuat pasar lelang sapi di Pasar Klampok, Jawa Tengah untuk memperpendek mata rantai perdagangan sapi hidup. Namun rencana itu mendapat perlawanan dari para pedagang di pasar tersebut.

"Mereka tidak mau ada pasar lelang di sana, mereka protes, bahkan sampai pake ancaman," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan, masalah premanisme juga terjadi pada komoditi bawang merah. Misalnya ada kekurangan pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, lalu ada upaya pedagang di Pasar Cibitung, Jawa Barat untuk memasok bawang ke Kramat Jati justru dihalang-halangi oleh preman.

"Itu harga pasti dikerjain, harganya langsung jatuh, jadi pedagang lain merugi, hal seperti ini masih banyak terjadi di lapangan," tutupnya.



(rrd/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads