Hal ini ditanggapi serius oleh masyarakat pengguna BBM subsidi yang bermukim di kawasan ibu kota negara ini.
"Saya keberatan. Pasti repot sekali kalau BBM subsidinya dihapuskan," ujar Rozak, warga Cikini, Jakarta Pusat kepada detikFinance usai mengisi BBM di SPBU Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (9/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rozak mengaku, keberatannya atas rencana ini dikarenakan dirinya beranggapan beban operasional dirinya sehari-hari akan ikut meningkat.
Rozak mengaku, dalam sepekan dirinya mengisi BBM jenis premium dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 50.000. Dengan jumlah itu, dirinya dapat melakukan perjalanan pulang pergi dari rumahnya menuju tempat kerja yang berada di Mangga Dua Jakarta Utara.
"Saya setiap hari pulang pergi kerja kan naik motor. Butuh BBM. Kalau subsidi dihapuskan, terus harganya mau jadi berapa. Biaya operasional saya pasti jadi tinggi. Jangan dikira mentang-mentang tinggial di Jakarta dikira kita semua sudah kaya," ujar pria yang menunggangi CBR 150 warna putih ini.
(ang/ang)