Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.710 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.675 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 6,297 poin (0,12%) ke level 5.191,253 kembali mendekati level psikologis 5.200. Sentimen negatif datang dari dalam negeri yaitu stok BBM subsidi yang mulai menipis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG terkoreksi 21,516 poin (0,41%) ke level 5.163,440 akibat aksi ambil untung. Indeks pun semakin menjauh dari level 5.200.
Aksi jual terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua. Tak ada lagi sektor yang bertahan di zona hijau, semuanya melemah terkena koreksi.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (26/8/2014), IHSG ditutup anjlok 38,404 poin (0,74%) ke level 5.146,552. Sementara Indeks LQ45 jatuh 7,588 poin (0,86%) ke level 876,235.
Saham-saham konstruksi dan perbankan terkena koreksi paling dalam. Investor mengambil untung setelah dua pekan terakhir berburu saham.
Perdagangan hari ini moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 214.367 kali dengan volume 5,48 miliar lembar saham senilai Rp 5,12 triliun. Sebanyak 91 saham naik, 211 turun, dan 81 saham stagnan.
Seluruh bursa di Asia menutup perdagangan di teritori negatif. Sentimen ini ikut menyeret bursa dalam negeri jatuh ke teritori negatif.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
- Indeks Nikkei 225 melemah 92,03 poin (0,59%) ke level 15.521,22.
- Indeks Hang Seng turun 92,41 poin (0,37%) ke level 25.074,50.
- Indeks Komposit Shanghai anjlok 22,17 poin (0,99%) ke level 2.207,11.
- Indeks Straits Times berkurang 6,18 poin (0,19%) ke level 3.324,10.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textile (CNTX) turun Rp 2.200 ke Rp 8.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.325 ke Rp 53.700, Siloam (SILO) turun Rp 825 ke Rp 14.700, dan Indocement (INTP) turun Rp 750 ke Rp 24.400.
(ang/hds)