Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo pada acara US-Indonesia Investment Summit di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Rabu (12/11/2014).
"Kita akan bangun tol laut yang hubungkan pelabuhan. Kita akan bangun 24 pelabuhan," jelasnya di depan para investor AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total investasi yang diperlukan membangun pelabuhan baru hingga meningkatkan kapasitas pelabuhan lama sekitar US$ 7 miliara atau Rp 84 triliun.
"Kita akan bangun Belawan, Jakarta, Surabaya, Makassar dan Sorong untuk perkuat konektivitas kami dalam satu negara kepulauan besar. Untuk investasinya butuh US$ 6,8 sampai US$ 7 miliar," jelasnya.
Selain pelabuhan, pemerintah menawarkan proyek kelistrikan khususnya pembangkit listrik. Indonesia membutuhkan tambahan pembangkit listrik baru hingga 35.000 MW.
"Pulau jawa perlu tambahan 1.800 mw. Kalau nggak berhasil, 4-5 tahun akan ada pemadaman total di Jawa. Harus meningkatkan daya listrik di Indonesia," jelasnya.
Pemerintah juga menawarkan proyek transportasi rel dan jaringan kereta. Saat ini, rel kereta yang terbangun di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera baru 5.500 Km.
Pemerintah berencana menambah jalur rel baru yang tidak hanya menumpuk di Pulau Jawa melainkan menyambung di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Jalur kereta ini nantinya diperuntukan untuk jalur kereta barang dan penumpang.
"Jalur KA saat ini 5.500 Km. Sebagian besar di Pulau Jawa. Nanti bisa 3 kali lipat dalam 5 tahun," jelasnya
Investor asal AS juga bisa masuk ke sektor perkapalan di industri galangan kapal. Indonesia sangat membutuhkan armada kapal baru untuk mendukung program tol laut.
Saat ini, di Indonesia ada 198 perusahaan galangan kapal namun hanya 110 perusahaan dalam posisi sehat. Ia menunjuk investor AS untuk masuk ke sektor ini.
Pria yang fasih berbahasa Inggris ini menawarkan investor AS untuk masuk ke sektor pariwisata. Indonesia menurutnya adalah kepulauan yang cantik, berbudaya dan ramah untuk wisatawan. Potensi ini didukung rencana pemerintah mempermudah perizinan hingga pembebasan visa dari 5 negara.
"Yang paling mudah adalah pariwisata. Karena pariwisata itu langsung menyentuh masyarakat," jelasnya.
(feb/hen)











































