"Ada miss leading seolah-olah Pertamina hanya memiliki kilang produksi Balongan yang bisa produksi Ron 92. Saya ditunjukan persentasi dari Pertamina. Selama ini kilang Pertamina bisa hasilkan pertamax off," kata Faisal saat diskusi di Waroeng Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (27/12/2014).
Pertamax off tersebut bisa diubah menjadi bensin dengan Ron 92. Pertamina sendiri memiliki bahan baku untuk mencampur Pertamax off dengan kadar aromatik tinggi menjadi premium 92.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan beberpa kilang saat ini, Pertamina bisa menghasilkan Pertamax atau bensin Ron 92 hingga 5,3 juta barel per bulan.
"Itu dihitung-hitung dan bukan terkaan. Pertamax yang dihasilkan kilang Pertamina saat ini 197 ribu barel per bulan. Ini bisa ditingkatkan jadi 5,3 juta barel per bulan. Dengan kilang sekarang tanpa investasi," jelasnya.
Kemampuan kilang Pertamina juga didukung oleh kemampuan kilang dalam negeri lainnya, Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). TPPI memiliki kilang yang mampu menghasilkan bahan baku untuk menghasilkan premium Ron 92.
"Pertamina punya saham di Tuban Petro. Itu punya fasilitas aromatik. Di sana ada tambahan pasokan kilang aromatik yang bisa hasilkan Ron 92," jelasnya.
Adalagi lambahan tambahan BBM dari kilang milik pengusaha nasional Sandiaga Uno di Bojonegoro. Sandi, kata Faisal, memiliki kilang untuk mengolah dan menghasilan bensin dengan Ron 92. Meskipun selama ini kesulitan memperoleh pasokan minya mentah.
"Sandiaga Uno punya kilang di Bojonegoro. Tapi selama ini, dia susah produksi minyak dan solar. Susah produksi padahal di sebelahnya ada produsen crude," ujarnya.
Sandiaga Uno merambah bisnis kilang minyak melalui PT Tri Wahana Universal (TWU), anak perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG).
(feb/ang)











































