Harga minyak jatuh dalam, dari posisi tertingginya US$ 115 per barel di Juni 2014, menjadi di bawah US$ 50 per barel di awal 2015 ini.
Majalah Forbes kembali membuat daftar orang terkaya di Malaysia pada 2015. Mau tahu siapa saja orangnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Robert Kuok
Dok.Forbes
|
Kuok yang tinggal di Hong Kong ini, tahun lalu mendapatkan US$ 300 juta atau lebih dari Rp 3 triliun dari penjualan saham perusahaannya, PACC Offshore Services Holdings di Singapura.
PACC merupakan perusahaan kapal terbesar di Asia, untuk kegiatan eksplorasi migas.
Konglomerasi yang dimiliki Kuok menguasai sejumlah perusahaan besar di Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Selain itu, Kuok juga mengumpulkan hartanya dari bisnis minyak kelapa sawit dan real estat. Untuk kelapa sawit, Kuok menjalankan usahanya lewat Wilmar International, yang dijalankan oleh keponakannya, Kuok Khoon Hong, seorang miliuner di Singapura.
2. Ananda Krishnan
|
Tahun lalu, kekayaan Ananda jatuh US$ 1,6 miliar, karena jatuhnya saham Bumi armada, perusahaan jasa pengeboran minyak.
Selain minyak, Ananda juga memiliki usaha di sektor telekomunikasi di Malaysia. Dia memiliki saham di Maxis, perusahaan telekomunikasi Malaysia.
3. Quek Leng Chan
Dok.Forbes
|
Chan juga berinvestasi di sektor minyak dan gas, dengan mengakuisisi produsen migas asal Indonesia, Samudra Energy dengan nilai US$ 180 juta, atau Rp 1,9 triliun.
Sepupu Chan juga merupakan seorang miliuner di Singapura, bernama Kwek Leng Beng, yang menjalankan bisnis keluarga.
4. Lim Kok Thay
Dok.Forbes
|
Tahun lalu, kekayaan Thay turun US$ 1 miliar karena lesunya bisnis kasino di Malaysia dan Singapura. Bisnis kasinonya di Malaysia juga turun, karena menurunnya jumlah turis China pasca kejadian Malaysia Airlines MH370.
Ayah Thay, Lim Goh Tong, merupakan seorang pengusaha kecil yang memulai bisnisnya di Malaysia pada umur 19 tahun, sebagai pendatang dari Fujian.
5. Teh Hong Piow
Dok.Forbes
|
Piow merupakan pengusaha bank, namanya Public Bank yang didirikannya pada 1966 dan menjadi bank dengan aset nomor 3 terbesar di Malaysia.
Dia memulai karirnya sebagai staf administrasi di Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC). Saat ini dia memiliki saham 44% di LPI Capital, sebuah perusahaan asuransi.
Halaman 3 dari 6