Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan posisi rupiah masih cukup baik bila dibandingkan dengan mata uang negara selain AS. Seperti terhadap Euro, Yen dan Pound Sterling, dan dolar Australia.
"Hari ini rupiah menguat terhadap Australian dolar, menguat terhadap Euro, menguat terhadap Pound Sterling. Jadi, nggak harus dikhawatirkan," ujar Mirza usai rapat dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi harus memperhatikan mata uang lainnya juga. Rupiah melemah terhadap dolar malah turis-turis pada senang di sini," jelas Mirza.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (10/3/2015), pagi tadi dolar AS dibuka stagnan di Rp 13.050 sama seperti posisi pada penutupan perdagangan Senin.
Tak lama setelah pembukaan perdagangan, dolar AS sedikit melemah hingga ke kisaran Rp 13.045. Namun posisi tersebut tak bertahan lama karena jelang penutupan perdagangan, dolar AS kembali menguat.
Posisi dolar AS yang cukup tinggi ini sama dengan posisi pada masa krisis moneter (krismon) 1998. Namun situasi ekonomi Indonesia yang sekarang jauh berbeda dengan masa krismon tersebut.
(mkl/hen)